News
Kamis, 15 Januari 2015 - 15:20 WIB

MAHASISWA BERPRESTASI : Piawai Membuat Peta Interaktif Pemasukan Perusahaan, Irmanda Magang di Jerman

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Irmanda Irawati, mahasiswa Sekolah Vokasi UGM tengah bersantai di sela kegiatan magang di perusahaan Jerman (JIBI/Harian Jogja/dok.Irmandi Irawati)

Mahasiswa berprestasi dari UGM berhasil magang di sebuah perusahan Jerman.

Harianjogja.com, JOGJA-Mahasiswa Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi (PJ SIG) Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) angkatan 2011, Irmanda Irawati mendapat kesempatan magang di Jerman. Tepatnya di sebuah perusahaan bergerak dalam bidang perangkat pencatatan waktu dan tracking posisi yang umumnya digunakan untuk kegiatan olahraga.

Advertisement

Irmanda memulai kegiatan magang pada 1 Agustus 2014 dan akan 31 Januari 2015. Selama magang, ia dipercaya menduduki jabatan sebagai Geographic Information System (GIS) analyst. Tugasnya adalah membuat peta interaktif pemasukan perusahaan dari berbagai negara yang kemudian dianalisis sebagai evaluasi perusahaan di akhir tahun.

“Hal tersebut lebih mudah untuk dianalisis daripada hanya membaca tabel atau deskripsi tentang informasi terkait,” papar Irma dalam email-nya, Selasa (13/1/2015).

Selama magang, mahasiswi berhijab ini juga terlibat dalam perencanaan manajemen marketing perusahaan. Ia memetakan peringkat ekonomi dunia serta faktor lain selain ekonomi yang digunakan sebagai pertimbangan menganalisis target pasar.

Advertisement

Irmanda mengatakan bahwa ilmu yang diperoleh selama kuliah di PJ SIG sangat bermanfaat di dunia kerja.

“Ilmu lain yang saya aplikasikan selama magang di sini (Jerman) di antaranya membuat peta informatif menggunakan openlayers tentang kawasan perlombaan yang dapat membantu peserta mudah mengetahui lokasi penting di sekitar kawasan perlombaan,” kata Irma.

Di perusahaan itu ia juga membantu kegiatan produksi seperti memasang perangkat, cek elektrifitas, cek kelayakan baterai untuk kepentingan kontrol alat yang diproduksi dan diperkenalkan dengan sistem software perusahaan untuk persiapan sebelum kompetisi dimulai. Menurut Irma, kesan yang diperoleh selama bekerja di Jerman setiap individu dituntut untuk bekerja mandiri dan kreatif.

Advertisement

“Tidak ada training khusus. Bagi karyawan baru umumnya langsung diberi arahan untuk melakukan pekerjaan yang ada di perusahaan sesuai dengan kemampuan yang mereka tawarkan kepada perusahaan,” jelas Irma.

Ia mengaku kagum dengan rasa kekeluargaan yang dimiliki karyawan. Hal itu terbukti saat hari libur Natal, seluruh karyawan pergi untuk menyaksikan drama musikal dan mengunjungi Weinachmarkt (pasar malam menjelang Natal).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif