News
Senin, 29 Desember 2014 - 15:45 WIB

MAFIA MIGAS : Tim Reformasi Tata Kelola Migas Didesak Ungkap Siapa Mafia Migas

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jumpa pers Faisal Basri dan Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Minggu (21/12/2014). (Abdullah Azzam/JIBI/Bisnis)

Mafia migas sering disebut-sebut sebagai penyebab inefisiensi dalam ekspor-impor migas. Namun Tim Reformasi Tata Kelola Migas belum mengungkapkan siapa mafia itu.

Solopos.com JAKARTA — Pusat Studi Hukum Energi dan Pertambangan meminta Tim Reformasi dan Tata Kelola Migas mengungkap siapa dalang yang dianggap sebagai mafia migas.

Advertisement

Direktur Eksekutif Pusat Studi Hukum Energi dan Pertambangan (Pushep), Bisman Bhaktiar, mengatakan mafia migas dan korupsi migas merupakan penyebab inefisiensi dalam tata kelola migas. Sampai saat ini, lanjutnya, belum terungkap siapa sebenarnya mafia migas.

Karena itu, dia berharap Tim Reformasi Tata Kelola Migas yang diketuai Faisal Basri bisa mengungkap siapa mafia migas tersebut. Pasalnya, dia menilai tim itu belum menunjukkan tanda-tanda dapat mengungkap dan memberantas mafia migas.

“Keberadaan tim ini harus mampu memberantas mafia migas yang sesungguhnya, jangan sampai malah melindungi mafia,” katanya, Senin (29/12/2014).

Advertisement

Namun, khusus untuk harga dan subsidi bahan bakar minyak (BBM), pemerintah telah merencanakan akan memberikan subsidi tetap untuk per liter BBM. Artinya, harga jual BBM ke masyarakat akan naik dan turun mengikuti perkembangan harga minyak dunia. Dengan demikian, jelasnya, fluktuasi harga minyak dunia akan langsung ditanggung oleh masyarakat.

“Saya harap pemerintah benar-benar mengkaji tentang peran subsidi dan konstitusionalitas penetapan subsidi tetap pada harga BBM, mengingat Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyatakan bahwa penetapan harga BBM yang mengikuti harga pasar adalah inkonstitusional,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif