SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Sekda Grobogan Drs H Sutomo HP SH (kiri) didampingi Asisten III Drs Sri Mulyadi menemui Syarifudin Lukito, si pengeliling Indonesia saat singgah di Kabupaten Grobogan dengan sepeda motor penuh atribut, Jumat (16/9/2011). (JIBI/SOLOPOS/Arif Fajar S)
Solopos.com–Halaman Setda Grobogan tiba-tiba menjadi perhatian warga yang melintas di depannya. Bahkan ada di antara mereka yang kemudian memberanikan mendekat untuk menebus rasa penasaran.
Perhatian mereka tertuju pada sepeda motor yang dipenuhi berbagai macam benda, mulai dari bendera, tas besar, bahkan tengkorak kepala buaya dan orang utan.
Sepeda motor yang penuh barang tersebut adalah milik Syarifudin Lukito yang akrab disapa Luki. Pemuda kelahiran Makassar dan sekarang menetap di Pekanbaru Riau ini adalah pengeliling Indonesia.
Sepeda motor yang penuh barang tersebut adalah milik Syarifudin Lukito yang akrab disapa Luki. Pemuda kelahiran Makassar dan sekarang menetap di Pekanbaru Riau ini adalah pengeliling Indonesia.
Luki baru saja bertemu dengan Sekda Grobogan, Drs H Sutomo HP SH untuk meminta tanda tangan sebagai bukti bahwa dirinya sudah pernah singgah di Kabupaten Grobogan.
“Sebenarnya saya ingin bertemu dengan Bupati atau Wabup Grobogan. Namun dari informasi yang saya terima keduanya sedang berada di luar kota. Kemudian saya diarahkan untuk bertemu dengan Sekda,” ujar pria kelahiran 14 Januari 1981 ini usai bertemu Sekda didampingi Asisten III Sri Mulyadi dan Kepala Satpol PP Daru Wisakti.
Dari perjalanan yang dilakukan sejak 13 Juni 2007 lalu, Luki mengaku sudah lebih dari 400 tanda tangan dari Gubernur dan kepala daerah yang pernah disinggahinya. Dirinya pun menunjukkan ratusan lembar yang bertanda tangan gubernur salah satunya dari Fauzi Bowo Gubernur DKI Jakarta
“Semu kepala daerah menyambut baik ketika saya singgah dan meminta tanda tangan. Namun ada satu yang tidak bersedia menemui, yakni Wakil Bupati Kudus ketika saya singgah di sana,” tutur Luki yang memulai perjalanannya dari Sabang dengan Honda Tiger Nopol BM 3621 TD.
Pengalamanan yang menarik adalah saat dia sempat disandera oleh gerombolan pengacau keamanan (GPK) Republik Maluku Selatan (RMS) dan terjebak di tengah hutan dan bertahan dengan makan ular.
Saat ditanya kesan atas Grobogan, Luki berterus terang dirinya terkesan dengan kondisi jalan di kabupaten terluas kedua di Provinsi Jawa Tengah tersebut. “Ternyata masih ada jalan rusak yang cukup panjang di Pulau Jawa,” ujarnya.
Namun kelelahan atas kondisi jalan itu terobati setelah Luki yang penasaran dengan makanan swike diajak oleh Kepala Satpol PP Grobogan Drs Daru Wisakti SH untuk menikmati makanan tersebut.
“Saya akan membukukan semua cerita yang diperoleh saat menempuh perjalanan ini meski harus merogoh kocek sendiri,” kata Luki sebelum melanjutkan perjalanannya.
(Arif Fajar S)
