News
Jumat, 18 September 2020 - 22:00 WIB

Luhut : Vaksin Corona Didahulukan Untuk Jawa dan Bali

Newswire  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Vaksin (Getty Images)

Solopos.com, JAKARTA -- Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan pemerintah akan mendahulukan vaksin corona untuk wilayah Jawa dan Bali.

Menurut Luhut, hal ini dilakukan melihat angka kasus baru dan juga tingkat kematian yang sangat tinggi di dua pulau tersebut.

Advertisement

"Kemudian nanti lebih luas lagi. Tapi saya kira yang pertama Jawa-Bali. Karena sumber Covid-19 paling banyak di daerah ini," ungkap Luhut yang juga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dalam konferensi pers virtual, Jumat (18/9/2020).

Ketua KPU Arief Budiman Dinyatakan Positif Terpapar Covid-19

Advertisement

Ketua KPU Arief Budiman Dinyatakan Positif Terpapar Covid-19

Selain itu, pemerintah juga memprioritaskan vaksin corona untuk petugas medis, yakni dokter dan perawat.

"Yang pertama petugas kesehatan. Itu akan didapatkan. Sehingga jangan sampai ada lagi dokter kita, atau perawat kita jadi korban Covid-19 ini. Jadi saya kira itu top priority kita adalah itu," jelas Luhut dilansir dari Detik.com.

Advertisement

Target Pemerintah

Pemerintah menargetkan vaksin corona dari China dan juga Uni Emirat Arab (UEA) masuk ke Indonesia pada awal Desember 2020. Jumlah vaksin sebanyak 30 juta dosis.

"Sebenarnya critical time kita tiga bulan ke depan sampai mulai nanti vaksin ini jalan. Jadi vaksin mulai jalan kita harapkan Desember awal, sudah terus ke depan mulai. Jadi pemerintah sudah menyiapkan baik itu, KASAD, maupun Polri untuk unsur-unsur kesehatan. Kita melakukan injeksi di tempat-tempat yang diprioritaskan terutama di bagian kesehatan dan pembantunya," tutur Luhut.

Perkembangan Covid-19 Solo: Positif Tambah 12 Orang, 8 Pasien Jadi Perhatian Khusus 

Advertisement

Lalu, di tahun 2021 pemerintah menargetkan lebih dari 270 juta dosis vaksin corona didistribusikan lagi ke Indonesia. Vaksin tersebut melalui kerja sama dengan berbagai negara.

"Kalau itu terlalu sampai hampir Januari sampai 100 juta yang sudah diinjeksi, saya kira mungkin akan mulai terkendali. Itu target kita. Karena tahun depan kita akan dapat 270 juta lebih. Mungkin akan lebih dari angka itu," tandas Luhut.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif