News
Kamis, 27 September 2018 - 21:20 WIB

LSI: Pasca-Ijtima GNPF, Jokowi Ungguli Prabowo di Pemilih Muslim

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SOLO</strong> — Dukungan pemilih muslim kembali menjadi rebutan pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Namun, dukungan pemilih muslim untuk Jokowi-Ma’ruf saat ini lebih tinggi daripada kepada Prabowo-Sandiaga.</p><p>Hal itu diungkapkan oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) melalui hasil survei yang dilakukan pada 14-22 September 2018. Dalam publikasi survei bertajuk <em>Setelah Ijtimak Ulama 2: Pergeseran Dukungan Capres-Cawapres</em>, lembaga pimpinan Denny JA itu menyebutkan ada kecenderungan pilihan yang berbeda di tiap segmen pemilih muslim.</p><p>Di kalangan Persaudaraan Alumni (PA) 212 (3,7% populasi), dukungan terhadap Prabowo-Sandi naik. Pada Agustus 2018, dukungan PA 212 terhadap Jokowi mencapai 27,8%, kemudian turun pada September 2018 menjadi 16,7%.</p><p>Sementara itu, dukungan kelompok ini terhadap Prabowo-Sandi meningkat dari 61,1% pada Agustus menjadi 75% pada September. Hal ini terjadi setelah GNPF menggelar acara Ijtima beberapa waktu lalu.</p><p>Hal sebaliknya terjadi di kalangan Nahdlatul Ulama (NU) (43,9% populasi). Dukungan untuk Jokowi-Ma’ruf meningkat dari 54,7% pada Agustus 2018 menjadi 55,5% pada September 2018. Sedangkan dukungan untuk Prabowo-Sandi menurun dari 27% pada Agustus menjadi 26,1% pada September. Sementara 18,4% lainnya belum menyatakan pilihan.</p><p>Sejalan dengan PA 212, Prabowo-Sandiaga lebih unggul di kalangan orang yang berpandangan bahwa Indonesia harus seperti Timur Tengah (12,5%). Di kalangan ini, dukungan untuk Prabowo naik dari 28,8% pada Agustus menjadi 50% pada September. Sedangkan dukungan untuk Jokowi-Ma’ruf turun dari 43,5% pada Agustus menjadi 35,7% pada September. Namun masih ada 14,3% yang belum menyatakan pilihan.</p><p>Sebaliknya pada kalangan muslim yang mendukung demokrasi Pancasila, dukungan Jokowi-Ma’ruf konsisten dari 54,2% pada Agustus menjadi 54,8% pada September. Sedangkan dukungan untuk Prabowo-Sandi turun dari 30,4% menjadi 29,8%.</p><p>LSI menilai beragamnya pemilih muslim mempengaruhi pilihan di Pilpres 2019. Namun, LSI menilai dukungan ijtima GNPF dilawan dengan opini dari kalangan pesantren.</p><p>"Ada pula counter dari Ittifaqul Ulama yang mendukung Ma’ruf Amin. Mereka bahkan berasal dari kalangan pesantren dengan umat yang lebih besar," kata LSI dalam rilis tertulis, Kamis (27/9/2018).</p><p>Total dukungan pemilih muslim yang mendukung Jokowi-Ma’ruf naik tipis dari 52,7% pada Agustus menjadi 52,8% pada September 2018. Sedangkan Prabowo-Sandiaga juga naik dari 27,9% menjadi 29,3%. Sementara itu, masih ada 17,9% belum menyatakan pilihan.</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif