News
Senin, 23 Desember 2013 - 17:55 WIB

LONGSOR WONOGIRI : Hujan Deras, Lahan di Pracimantoro Longsor

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tanah longsor (JIBI/Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah)

Solopos.com, WONOGIRI — Tanah di Dukuh Jojo, Desa Wonodadi, Kecamatan Pracimantoro, longsor, Minggu (22/12/2013), setelah diguyur hujan deras beberapa hari terakhir.

Camat Pracimantoro, Warsito, Senin (23/12/2013), menjelaskan longsor terjadi pada sore hari saat turun hujan lebat. Lahan belakang rumah salah satu warga longsor sepanjang 15 meter dengan ketinggian 3 meter.

Advertisement

Meskipun tidak ada korban jiwa, Warsito mewaspadai kemungkinan longsor susulan dengan mengerahkan warga setempat memperbaiki saluran air yang tidak lancar. “Longsor terjadi sore hari, ada satu rumah warga yang hampir saja ikut longsor. Rumah itu milik Wasidi. Saat ini warga setempat sudah bergotong-royong untuk membersihkan longsoran lahan yang ditanami pohon mahoni, akasia dan pohon lain yang lumayan besar,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Warsito, kemungkinan longsornya lahan itu dimungkinkan karena adanya saluran air yang mengalir tidak lancar. Dengan penyebab itu, memang besar potensinya terjadi tanah longsor seperti daerah itu.

Ancaman longsor juga mengintai Dukuh Gunungan di desa yang sama. Dengan curah hujan yang tinggi dalam dua hari ini, air sungai di dukuh tersebut semakin meninggi dan membahayakan warga di sekitarnya. Padahal, beberapa bulan lalu sejumlah keluarga di Dukuh Gunungan sudah di relokasi ke tempat yang lebih tinggi.

Advertisement

“Di sana masih dihuni empat KK. Sekitar tujuh bulan lalu memang sudah ada proses relokasi, namun dari delapan KK yang ada, sisanya masih enggan direlokasi ke daerah yang lebih aman. Saat ini kami  meminta agar sisa KK yang ada untuk direlokasi mengingat kondisi permukaan air yang sudah semakin tinggi,” jelasnya.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri daerah di Desa Wonodadi, Kecamatan Pracimantoro, dan Desa Girigigis, Kecamatan Giriwoyo masuk dalam daftar dua zona merah.

Kepala Pelaksana BPDB Wonogiri, Muh. Ainun Ridho menjelaskan akan memantau serius kedua daerah tersebut mengingat kondisi cuaca beberapa hari terakhir ini terus mengalami hujan lebat. “Kedua daerah tersebut terdapat luweng atau lahan yang di dalamnya terdapat rongga yang mengalir banyak air. Ada beberapa KK yang masih tinggal di sana. Kami akan memantau daerah tersebut,” pungkasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif