News
Sabtu, 1 April 2017 - 16:17 WIB

LONGSOR PONOROGO : Tertimbun Longsor, Dukuh Tangkil Berubah Jadi Gundukan Tanah

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang petugas BPBD Ponorogo meninjau lokasi tanah longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo, Sabtu (1/4/2017). (Istimewa/BPBD Ponorogo)

Longsor Ponorogo terjadi di Desa Banaran Kecamatan Pulung Ponorogo.

Madiunpos.com, PONOROGO — Tanah longsor di Dukuh Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, terjadi saat sejumlah warga sedang memanen jahe di ladang mereka di lereng bukit, Sabtu (1/4/2017) pagi.

Advertisement

Hingga Sabtu siang, sebanyak 28 orang dikabarkan hilang diduga tertimbun tanah longsor, termasuk sejumlah warga yang sedang memanen jahe. Akibat bencana itu, 38 rumah di lokasi tersebut rusak diterjang material longsor.

Lokasi yang diduga menjadi tempat tertimbunnya warga pun diberi bendera merah putih sebagai penanda. Dukuh Tangkil kini berubah menjadi gundukan tanah.

Pantauan Madiunpos.com di lokasi, ratusan orang dan petugas memadati lokasi bencana. (baca: 28 Orang Tertimbun Longsor di Banaran Ponorogo)

Advertisement

Salah seorang keluarga korban, Sumanto, 38, mengatakan dua orang saudaranya diyakini tertimbun longsoran tanah. Saat itu, kedua saudaranya itu sedang memanen jahe di ladang mereka.

Dia mengaku kaget saat diberitahu ada keluarganya ikut tertimbun tanah longsor. “Saat itu saya di pasar, dan diberi tahu langsung lemes dan menangis. Saya kaget dan tidak menyangka,” kata dia.

Saat ini, hujan deras mengguyur wilayah Banaran.  Warga yang berada di lokasi diminta untuk menjauhi lokasi bencana. Karena bencana tanah longsor itu dikhawatirkan masih akan terus terjadi, terutama saat hujan.

Advertisement

“Tanah longsor susulan bisa saja terus terjadi. Apalagi melihat cuaca alam di lokasi yang tidak menentu,” kata Kepala Dinas Sosial Ponorogo, Sumani.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif