News
Selasa, 19 Juni 2018 - 23:30 WIB

Lokasi Kebakaran Puncak Dumiling Gunung Lawu Belum Bisa Dijangkau Manusia

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, WONOGIRI – </strong>Puncak Dumiling atau yang dikenal dengan Hargo Tiling di kawasan Gunung Lawu wilayah Karanganyar Jawa Tengah diketahui mengalami <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180619/494/923125/puncak-dumiling-di-gunung-lawu-terbakar-200-pendaki-terjebak">kebakaran pada Selasa (19/6/2018) petang. </a>&nbsp;Menurut informasi dari salah seorang relawan jalur pendakian Candi Cetho, Ngadimin, seluruh jalur pendakian sementara ditutup sampai ada informasi lebih lanjut.</p><p>Puncak Dumiling adalah puncak Gunung Lawu yang berada di wilayah Provinsi Jawa Tengah. Ciri khas Hargo Tiling adalah memiliki menara.</p><p>&ldquo;Saya dan teman-teman sekarang posisi berangkat untuk menyisir pendaki yang masih di atas. Kemungkinan mereka yang masih di puncak akan diminta turun ke Pos IV,&rdquo; kata dia via Whatsapp kepada&nbsp;<em>solopos.com,&nbsp;</em>Selasa malam.</p><p>KBKPH Lawu Utara, Edy Saryono, menyampaikan bahwa hutan di kawasan Gunung Lawu yang terbakar pada Selasa (19/6/2018) pukul&nbsp; 16.00 WIB terletak di Tlaga Tiling petak 63A RPH Nglerak BKPH Lawu Utara. Wilayah itu masuk ke Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar. Luas hutan yang terbakar berkisar 1 hektar. Edy menuturkan Perhutani menerima informasi perihal kebakaran itu dari sukarelawan. Mereka menindaklanjuti laporan itu dengan melakukan serangkaian prosedur.</p><p>"Ditindaklanjuti dengan naik melalui jalur pendakian Ceto. Sukarelawan Ceto sudah naik menyisir pendaki untuk turun. Sudah ada 200-an pendaki yang turun. Informasi awal ada 400-an pendaki yang naik. Sudah setengahnya turun," ujar Edy saat dihubungi <em>Solopos.com</em>, Selasa malam.</p><p>Dia berada di pos pendakian Ceto untuk memantau situasi dan kondisi. Edy menceritakan bahwa api tidak tampak dari pos pendakian Ceto karena terhalang kabut. Pertimbangan itulah yang membuat proses malam ini memprioritaskan pada evakuasi pendaki dan bukan menuju lokasi kebakaran.</p><p>"Belum bisa jangkau ke lokasi kebakaran. Itu yang terbakar di lereng. Agak jauh dari pos Tiling. Itu lokasinya enggak bisa dijangkau manusia. Apinya belum masuk jalur pendakian. Tapi kami antisipasi dengan mengevakuasi pendaki," ujar dia.</p><p>"Sementara pantauan dulu. Daripada nanti ada yang ke lokasi malah membahayakan sukarelawan karena kondisi gelap," imbuh dia.</p><p>Selain kabut, Edy menyampaikan bahwa kondisi angin sepoi-sepoi. Dari pos pendakian Ceto, dia memprediksi bahwa arah angin ke utara atau mengarah ke Jenawi.&nbsp;</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif