SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Jakarta — Lion Air sebaiknya memperbaiki sistem verifikasi tiket pada saat penumpang hendak masuk ke pesawat (check-in). Kesalahan akibat pemeriksaan yang tidak teliti bisa membuat masalah bagi para penumpang.
“Yang rugi airline itu sendiri. Sistem check-in itu harus jelas,” kata Kepala Puskom Publik Kemenhub Bambang S Ervan kepada detikcom, Sabtu (26/3/2011).
Menurut Bambang kesalahan chek-in calon penumpang sebenarnya bukan hal yang fatal, bahkan tergolong jarang terjadi dalam setiap penerbangan. Namun demikian kesalahan itu sangat membuat penumpang tidak nyaman.
“Sangat tidak nyaman bagi pengguna jasa. Membuat para penumpang terjadi perselisihan. Biasanya kalau terjadi seperti itu selain permintaan maaf, airline memberi pelayanan yang lebih kepada penumpang,” jelasnya.
Lebih lanjut Bambang menduga kesalahan check-in mungkin akibat keteledoran petugas akibat sibuk melayani banyaknya penumpang. Namun penumpang harus diberikan penjelasan atas kesalahan tersebut.
“Sistem check-in harus diperkuat,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan anggota Komisi I DPR Roy Suryo mengalami kursi ganda (double seat) pesawat Lion Air sehingga harus berebutan dengan penumpang lain. Namun Lion Air menyatakan jika politisi Partai Demokrat (PD) itu ternyata salah naik pesawat.
“Telah disampaikan oleh pramugari, Bapak salah. Dan pas dilihat dokumen beliau boardingnya pukul 07.15 WIB dan penerbangannya pukul 07.45 WIB,” ujar Direktur Umum Lion Air Edward Sirait.
Kepada detikcom, Roy Suryo sendiri sudah memberi penjelasan tentang insiden itu. Menurutnya tidak ada yang perlu dibesar-besarkan dalam masalah itu.
“Memang ada double seat, saya justru yang mengalah. Awalnya saya mau naik Garuda, tapi nggak ada. Lalu diupayakan Lion Air pukul 06.15 WIB. Ternyata kursi yang sama. Itu Lionnya yang salah, bisa diconfirm ke sana,” jelasnya.
detik.com