News
Senin, 28 Maret 2011 - 10:43 WIB

Libya tuding NATO meneror dan membunuh warga sipil

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta –– Pemerintah Libya menuding NATO meneror dan membunuhi rakyatnya sebagai bagian dari plot global untuk melemahkan negara Afrika Utara itu. Menurut pemerintah Libya, serangan-serangan udara yang dilancarkan Amerika Serikat dkk telah menewaskan lebih dari 100 warga sipil.

Namun hal itu dibantah pihak koalisi. Ditegaskan bahwa koalisi hanya ingin melindungi warga sipil dari pasukan pro pemerintah Libya Muammar Khadafi dan hanya menargetkan lokai-lokasi militer untuk menerapkan zona larangan terbang.

Advertisement

“Teror yang dialami rakyat, ketakutan, ketegangan, ada di mana-mana. Dan warga sipil inilah yang diteror setiap hari,” cetus Mussa Ibrahim, juru bicara pemerintah Libya seperti dilansir kantor berita Reuters, Senin (28/3/2011).

“Kami yakin berlanjutnya serangan-serangan udara yang tidak perlu ini merupakan rencana untuk membuat pemerintah Libya dalam posisi lemah untuk bernegosiasi,” tutur Ibrahim.

“NATO siap untuk membunuh rakyat, menghancurkan kamp-kamp pelatihan militer dan pos-pos pemeriksaan militer serta lokasi-lokasi lainnya,” tandas juru bicara tersebut.

Advertisement

Menurut Ibrahim, AS dan sekutu tidak berupaya melindungi warga sipil.

“Mereka (koalisi) ingin membuat Libya berlutut, memohon ampun. Itu rencana yang sangat mudah. Kita bisa melihatnya terjadi di depan mata kita. Mereka tidak mencoba melindungi warga sipil,” cetus Ibrahim.

 

Advertisement

detik.com

Advertisement
Kata Kunci : Kisruh Libya
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif