Juru bicara pemerintah, Moussa Ibrahim mengatakan laporan kematian Khamis Gaddafi adalah tipuan untuk menutupi pembunuhan keluarga sipil di Zlitan, sebuah kota pertempuran di mana pasukan Gaddafi berusaha untuk menghentikan pemberontakan di Tripoli.
“Ini berita palsu, ini adalah trik kotor untuk menutupi kejahatan mereka di Zlitan dan pembunuhan dari keluarga al-Marabit. Mereka menciptakan berita tentang Mr Khamis Khadafi di Zlitan untuk menutupi pembunuhan yang dilakukan oleh mereka,” kata Moussa Ibrahim, seperti dilansir Reuters, Sabtu (6/8/2011).
Juru bicara pemberontak mengklaim serangan udara telah menewaskan 32 pendukung Khadafi di Zlitan, termasuk Khamis.
“Kami memiliki informasi bahwa di Zlitan yang diserang oleh NATO telah menewaskan 32 orang, di antaranya anak Khadafi, Khamis,” kata juru bicara pemberontak. Namun, NATO tidak dapat mengkonfirmasikan laporan kematian Khamis Khadafi. NATO hanya mengatakan bahwa mereka telah menyerang daerah Zlitan.
“Kita tidak bisa memastikan apa pun sekarang karena kita tidak memiliki orang-orang di lapangan. Tapi kami mencoba untuk mencari tahu apa yang kita bisa,” kata seorang pejabat aliansi. Jika benar, kematian Khamis akan menjadi pukulan berat bagi perjuangan ayahnya untuk melawan 6 bulan pemberontakan.
Namun, ini bukan pertama kalinya Khamis dilaporkan tewas dalam konflik. Sebelumnya pada Maret, media Arab melaporkan bahwa ia telah meninggal dalam kecelakaan kamikaze oleh pilot angkatan udara Libya.
(detik.com/tiw)