News
Senin, 21 Mei 2018 - 22:16 WIB

Letusan Ketiga Merapi Bikin Panik, Warga Tlogolele Boyolali Mengungsi

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, BOYOLALI</strong> &mdash; <a href="http://news.solopos.com/read/20180521/496/917613/merapi-batuk-lagi-selepas-magrib-ini-penjelasan-bpptkg" target="_blank">Letusan freatik ketiga</a> Gunung Merapi kembali mengalami letusan freatik pada Senin (21/5/2018) petang membuat sebagian warga sedikit panik. Pada letusan kali ketiga ini, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Teknologi (BPPTKG) melalui akun Twitternya menyatakan letusan berdurasi 3 menit itu terjadi sejak pukul 17.50 WIB.&nbsp;</p><p>Akibat letusan ini ratusan warga Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, mengungsi ke tempat pengungsian sementara (TPS) di desa setempat. Salah satu perangkat desa Tlogolele, Maryanto mengatakan, saat letusan terjadi, sebagian warganya sedang berada di rumah . Sedangkan sebagian warga Dukuh Stabelan sedang mengadakan buka bersama. &ldquo;Sebagian besar warga sedang berbuka puasa dan mendengar adanya letusan,&rdquo; kata dia.</p><p>Berbeda dengan letusan pertama yang terjadi pada pukul 01.25 WIB dan pukul 09.38 WIB di mana warga cukup tenang, pada letusan kali ini warga <a href="http://news.solopos.com/read/20180521/496/917626/letusan-freatik-merapi-senin-petang-warga-balerante-klaten-sempat-berhamburan" target="_blank">sedikit panik</a>. Pemerintah desa bersama tim siaga desa akhirnya memutuskan untuk mengungsikan warga, khususnya warga lansia dan anak balita ke TPS.</p><p>&ldquo;Untuk mengantisipasi kejadian yang lebih buruk&nbsp;di Merapi, lansia dan balita siungsikan. Sementara sebagian warga yang lain berjaga-jaga di lingkungan tempat tinggal,&rdquo; imbuh Kadus 4/Stabelan ini.</p><p>Di pengungsian tercatat terdapat bayi usia 0-5 tahun sebanyak 35 jiwa, lansia 12 jiwa, remaja 41 jiwa, dan orang tua 235 jiwa. Hingga pukul 21.00 WIB, mereka masih berada di pengungsian. Sementara itu, pemerintah desa dan tim siaga desa langsung menggelar rapat untuk penanganan pengungsi.</p><p><img src="http://img.bisnis.com/uploads/images/pengungsi-merapi-tlogolel-boyolali-(2).jpg" alt="" /></p><p>Rapat itu membahas logistik (sahur) dan kebutuhan lain seperti masker dan selimut. &ldquo;Untuk logistik sudah dipersiapkan, sedangkan untuk kebutuhan lain sedang menunggu bantuan BPBD [Badan Penanggulangan Bencana Daerah Boyolali] yang sedang menuju ke sini,&rdquo; kata dia.</p><p>Sementara itu, Kepala BPBD Boyolali Bambang Sinungharjo mengatakan dirinya langsung ke Tlogolele untuk <a href="http://news.solopos.com/read/20180521/496/917635/hujan-abu-erupsi-merapi-warga-glagaharjo-sleman-sempat-berlari-ke-balai-desa" target="_blank">menenangkan warga</a> sekaligus membawa bantuan logistik dan kebutuhan lain. &ldquo;Ini saya sudah di Tlogolele untuk menenangkan warga sama bawa bantuan,&rdquo; ujarnya.</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif