News
Rabu, 22 November 2017 - 13:15 WIB

Letusan Gunung Agung Bali Tak Ganggu Kegiatan Penerbangan

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gunung Agung Bali mengeluarkan asap setinggi 700 meter (Okezone/Istimewa)

Letusan Gunung Agung Bali tak berpengaruh pada lalu lintas penerbangan.

Solopos.com, JAKARTA — Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Airnav Indonesia) menyatakan kegiatan wilayah penerbangan di Tanah Air tak terpengaruh dengan terjadinya letusan Gunung Agung di Bali, Selasa (22/11/2017).

Advertisement

“AirNav cabang Bali terus memonitor keberadaan debu vulkanik di Bandara Ngurah Rai dengan paper test dan koordinasi erat dengan BMKG dan PVMBG/ posko aktif,” kata Direktur Operasi AirNav Indonesia, Wisnu Darjono, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu(22/11/2017).

Wisnu Darjono memastikan pihaknya terus memantau perkembangan Gunung Agung secara ketat dan menyiagakan seluruh personelnya. (baca: Gunung Agung Bali Meletus, Ini Dampaknya)

Wisnu mengatakan pihaknya juga berkoordinasi dengan BMKG dan PVMBG, dan juga mengamati Darwin Volcanic Ash Advisory Center (DVAAC) dengan menggunakan Volcanic Ash paper test dan hasilnya adalah nill VA.

Advertisement

Selain itu Pilot Report (PIREP), di mana pilot melaporkan kepada AirNav ada awan abu kecil dari Gunung Agung bergerak ke arah timur.

“Sehingga sampai saat ini kami sampaikan kepada publik bahwa tidak ada abu vulkanik di Bandara Ngurah Rai dan erupsi Gunung Agung tidak berdampak pada kegiatan penerbangan di wilayah Bali. Apalagi perkembangan terakhir, erupsi semakin mengecil,” ujar Wisnu.

Dia mengatakan AirNav juga memastikan kegiatan penerbangan dari dan ke Bali hingga saat ini masih berlangsung normal.

Advertisement

“Semua normal, tidak ada penerbangan yang dialihkan atau dibatalkan, semua tetap berjalan dan kami awasi dengan ketat,” katanya.

Wisnu Darjono menguraikan AirNav telah menyiapkan rencana kontigensi guna mengantisipasi jika gunung dengan ketinggian 3.031 mdpl. tersebut mengalami peningkatan status.

Mulai dari melakukan vector pesawat untuk menghindari area terdampak hingga menyiapkan bandara di sekitar Bali sebagai bandara alternatif bila Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, tidak dapat beroperasi karena terdampak erupsi.

AirNav Indonesia sudah menyiapkan 10 bandara sebagai pilihan pengalihan. Kesepuluh bandara tersebut adalah Jakarta, Makassar, Surabaya, Balikpapan, Solo, Ambon, Manado, Praya, Kupang, dan Banyuwangi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif