News
Selasa, 8 Februari 2022 - 11:03 WIB

Legenda Telaga Sarangan, Dijaga 2 Naga Raksasa?

Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Objek wisata Telaga Sarangan di Magetan, Jawa Timur. (Antaranews.com)

Solopos.com, MAGETAN — Telaga Sarangan merupakan salah satu objek wisata andalan di Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Selain keindahan alam, tempat ini memiliki sederet kisah misteri, salah satunya legenda dua naga raksasa.

Telaga yang terbentuk secara alami di lereng Gunung Lawu, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, ini lekat dengan legenda suami istri yang berubah menjadi naga. Kisah ini bermula dari legenda Kyai Pasir dan Nyai Pasir.

Advertisement

Dihimpun dari berbagai sumber, Selasa (8/2/2022), konon Kyai Pasir dan Nyai Pasir yang telah bertahun-tahun tidak dikaruniai anak bersemedi untuk meminta diberi keturunan.

Baca juga: Air Telaga Sarangan Surut, Sumbernya Dari Mana?

Advertisement

Baca juga: Air Telaga Sarangan Surut, Sumbernya Dari Mana?

Akhirnya mereka diberi anak lelaki bernama Joko Lelung. Sehari-hari pasangan ini hidup sebagai petani untuk mencukupi kebutuhan hidup.

Kyai dan Nyai Pasir kemudian bersemedi lagi untuk memohon kesehatan dan umur panjang karena pekerjaan yang dilakukan cukup berat.

Advertisement

Baca juga: Ikan Dewa di Telaga Sarangan Dianggap Keramat, Kenapa?

Naga Raksasa

Akan tetapi di tengah jalan, badannya terasa gatal dan panas yang digaruk hingga lecet. Akhirnya tubuh Kyai Pasir berubah menjadi naga. Nasib serupa dialami Nyai Pasir.

Mereka pun berguling-guling di pasir hingga menimbulkan cekungan yang besar dan dalam. Dari cekungan tadi keluar air yang sangat deras. Mereka kemudian berniat membuat cekungan lain untuk menenggelamkan Gunung Lawu.

Advertisement

Mengetahui orang tuanya berubah menjadi naga dan berniat buruk, Joko Lelung bersemedi agar dapat mencegah hal itu terjadi. Permintaan itu pun dikabulkan dan akhirnya dua naga itu dapat ditenangkan.

Baca juga: Misteri Pulau Keramat di Tengah Telaga Sarangan

Akan tetapi cekungan tanah itu terus terisi air hingga kini dikenal sebagai Telaga Sarangan. Sementara Kyai dan Nyai Pasir yang berubah menjadi naga itu moksa menjadi makhluk tak kasat mata. Konon, arwah mereka bersemayam di pulau yang berada di tengah telaga seluas 30 hektare itu.

Advertisement

Sampai saat ini cerita itu masih diyakini oleh penduduk setempat. Mereka selalu menggelar upacara bersih desa menjelang puasa untuk menolak bala dan memperingati terbentuknya Telaga Sarangan.

Simbol dua naga penjaga itu dapat dilihat dalam bentuk patung yang menghiasi wilayah tepian telaga. Kehadiran dua patung naga raksasa itu pun menarik perhatian wisatawan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif