News
Senin, 4 Juli 2016 - 20:00 WIB

LEBARAN 2016 : Hilal Tak Terlihat di Observatorium Assalaam, Ini Penyebabnya

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ustaz PPMI Assalaam mengintip awal Ramadan 2015, Selasa (16/6/2015). (Reza Fitriyanto/JIBI/Solopos)

Lebaran 2016 dipastikan dipastikan jatuh pada Rabu (6/7/2016). Di observatorium Assalaam, hilal tak terlihat karena beberapa sebab.

Solopos.com, SUKOHARJO — Kepala Observatorium Ponpes Assalaam, AR Sugeng Riyadi, mengungkapkan hasil rukyatul hilal (melihat bulan baru) di observatorium tersebut, Senin (4/7/2016) sore. Hasilnya, hilal tak terlihat karena secara perhitungan hilal sudah terbenam lebih dulu dibanding matahari.

Advertisement

Selain itu, ufuk barat juga tertutup mendung tebal sehingga status rukyat hilal penentuan awal Syawal di Ponpes Assallaam, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, tidak terlihat alias negatif. Tetapi, ujar dia, hal ini tetap akan dilaporkan ke Kemenag pusat.

“Semoga hasil laporan ini seirama dengan yang lain sehingga hilal di seluruh Indonesia tidak kelihatan. Kita optimistis Menteri Agama nanti akan mengumumkan Ramadan akan digenapkan alias istigmal, dan dua hari setelah ini, insya Allah lusa, akan 1 Syawal. Semoga serempak seluruh umat Islam di Indonesia,” kata dia.

“Jadi besok [Senin, 4/7/2016] belum tanggal 1 [Syawal], alias masih 30 Ramadan. Besok mau lihat atau tidak, pasti sudah akhir Ramadan. Karena hari dalam bulan [kalender qomariyah] hanya 29 atau 30 hari,” kata dia.

Advertisement

Dia menambahkan ketinggian hilal pada Senin sore berada di bawah ufuk. Artinya, ketika matahari terbenam, bulan sudah lebih dulu terbenam.
Ketika matahari masih di atas ufuk, bulan sudah dalam proses terbenam dan tak memungkinkan pengamat melihat sesuatu. Ketika matahari terbenam, bulan sudah tertutup oleh permukaan bumi atau laut.

Jika dihitung derajatnya jika dilihat dari Solo, maka bulan berada minus 1,9 sampai minus 2 derajat. Padahal untuk bisa kelihatan, maka ketinggian hilal di atas ufuk kalau dipandang dengan mata minimal 7 derajat. Namun jika dilihat dengan teleskop, hilal pada ketinggian 5,5 atau 6 derajat sudah bisa dilihat asal cuaca cerah.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif