News
Kamis, 16 Juli 2015 - 22:15 WIB

LEBARAN 2015 : Takbiran Semalam Suntuk Tak Sesuai Tuntunan Islam

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Solopos)

Lebaran 2015 diwarnai takbir keliling, bahkan takbiran semalam suntuk seperti tahun-tahun sebelumnya.

Solopos.com, SOLO — Sudah menjadi tradisi bagi umat Islam di berbagai negara, khususnya Indonesia, untuk melakukan takbiran pada malam menjelang Idulfitri atau Lebaran. Bahkan di hampir semua tempat, tradisi takbir keliling diikuti takbiran semalam suntuk dengan pengeras suara nyaris tak terpisahkan.

Advertisement

Namun, tradisi ini ternyata tidak sesuai dengan tuntunan Islam. Setidaknya itulah pendapat ahli tafsir Dr. Quraish Shihab dalam bukunya, M Quraish Shihab Menjawab 1001 Soal Keislaman yang Perlu Anda Ketahui.

Menurut Quraish Shihab, aktivitas yang dilakukan oleh seseorang semalam suntuk tidak sejalan dengan tuntunan Islam. Apapun yang dilakukan, bahkan untuk beribadah sekalipun, tidak dilakukan semalam suntuk.

Quraish Shihab mengutip Surat Yunus ayat 67 untuk menjelaskan hal ini. “Dialah yang (menjadikan )malam bagi kamu supaya kamu beristirahat padanya dan menjadikan siang terang benderang (supaya kamu mencari karunia Allah). Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mendengar.”

Advertisement

Demikian pula Surat Al Muzammil ayat 2-4 yang mengajarkan ibadah di malam hari. “Bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (darinya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Alquran itu dengan perlahan-lahan.”

Dengan demikian, ibadah tidak dilakukan semalam suntuk, apalagi dengan pengeras suara. “Anda lihat tidak semalam suntuk dan tidak pula dengan suara keras,” tulis Quraish Shihab.

Quraish menambahkan takbir semalam suntuk tidak sejalan dengan tuntunan Islam. Apalagi, seharusnya syiar agama harus dapat menimbulkan simpati. “Menggunakan pengeras suara tidak pernah dilakukan Nabi SAW, sahabat-sahabat beliau, dan masyarkat Islam terdahulu,” tutupnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif