News
Selasa, 6 Agustus 2013 - 01:26 WIB

LEBARAN 2013 : Di Padang, Gema Takbir Berkumandang

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ibadah jemaah Naqsabandiyah di salah satu dari 40-an masjid dan musala di Padang, Sumatra Barat. (JIBI/Solopos/Antara/Maril Gafur)

Ibadah jemaah Naqsabandiyah di salah satu dari 40-an masjid dan musala di Padang, Sumatra Barat. (JIBI/Solopos/Antara/Maril Gafur)

Solopos.com, PADANG — Gema takbir sebagai tanda masuknya bulan Syawal atau datangnya Hari Idul Fitri 1434 Hijriyah sudah mulai dikumandangkan jemaah Naqsabandiyah di Musala Baitul Makmur, Kecamatan Pauh, Padang, Senin (5/8/2013) malam.

Advertisement

Jemaah Naqsabandiyah mengumandangkan takbir seusai melaksanakan salat Isya. Takbir dilaksanakan dalam surau, tanpa ada pawai takbir berkeliling.

Sekretaris Musala Baitul Makmur, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Edizon mengatakan mereka memastikan Lebaran jatuh pada 6 Agustus karena puasa sudah dilaksanakan sejak 7 Juli 2013. “Salat id akan digelar besok pagi,” katanya.

Ia menjelaskan perhitungan pelaksanaan awal puasa dilakukan dengan cara menghitung 360 hari dari 1 Ramadhan tahun lalu. Setiap tahun, sekitar 5.000 anggota jemaah Naqsabandiyah di Kota Padang, Kabupaten Solok, dan Solok Selatan selalu berpuasa selama 30 hari.

Advertisement

Menurut dia, metode yang digunakan untuk menentukan awal puasa adalah hisab munjid yang diklaim berasal dari Mekah. Metode perhitungan ini dibuat ulama besar di zaman Rasulullah dan telah dilakukan turun temurun.

Atas dasar perhitungan tersebut, jemaah Naqsabandiyah mengumandangkan takbir seusai salat Magrib, Senin petang. Di Padang, ada 70-an masjid dan musala tempat peribadatan Tarekat Naqsabandiyah.

Mereka memulai puasa dua hari lebih cepat daripada keputusan Muhammadiyah yang menetapkan awal Ramadhan jatuh pada 9 Juli 2013, sementara Kementrian Agama menentukan awal puasa pada 10 Juli.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif