News
Kamis, 8 Agustus 2013 - 18:30 WIB

LEBARAN 2013 : Besok, Penganut Aboge Salat Id

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, BANYUMAS — Penganut Aboge (Alif Rebo Wage) akan merayakan Idul Fitri, Jumat (9/8/2013).

“Berdasarkan hitungan kalender Aboge, 1 Syawal jatuh pada hari Jumat Kliwon tanggal 9 Agustus. Jadi, kami akan melaksanakan Salat Id besok pagi,” kata salah seorang tokoh Islam Aboge, Sulam di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Banyumas, Kamis (8/8/2013).

Advertisement

Dalam kalender Aboge, kata dia, tahun ini merupakan tahun Jim Akhir, dimana 1 Muharam jatuh pada hari Jumat Wage, sehingga dikenal dengan sebutan Jimatge (Jim Akhir Jumat Wage).

Oleh karena itu, lanjut dia, Jumat Wage dijadikan patokan dalam penanggalan di tahun Jim Akhir, yakni sebagai hari dan pasaran pertama.

Advertisement

Oleh karena itu, lanjut dia, Jumat Wage dijadikan patokan dalam penanggalan di tahun Jim Akhir, yakni sebagai hari dan pasaran pertama.

Dalam hal ini, ada lima hari pasaran, yakni Pahing, Pon, Wage, Kliwon, dan Legi.

“Selanjutnya, kami menggunakan rumusan Sanemro untuk menentukan awal Ramadan dan Waljiro untuk menentukan 1 Syawal,” katanya.

Advertisement

Oleh karena hari pertama tahun Jim Akhir jatuh pada Jumat Wage, awal puasa Ramadan jatuh pada Rabu Kliwon (hari keenam adalah Rabu dan pasaran kedua Kliwon) tanggal 10 Juli 2013.

Sementara untuk 1 Syawal menggunakan rumusan Waljiro, yakni “Syawal siji loro” yang berarti 1 Syawal jatuh pada hari pertama dan pasaran kedua, sehingga diketahui sebagai Jumat Kliwon, 9 Agustus 2013.

“Hitungan ini telah kami yakini secara turun temurun sejak ratusan tahun silam. Meskipun lebarannya berbeda, kami tetap melaksanakan ajaran Islam sesuai yang diperintahkan Allah SWT dalam Alquran maupun yang diajarkan Rasulullah Muhammad SAW,” kata Sulam yang juga imam Masjid Baitussalam Saka Tunggal, Desa Cikakak.

Advertisement

Dia mengaku tidak tahu pasti kapan penanggalan atau kalender Aboge itu muncul dan mulai berkembang di wilayah Banyumas.

Kendati demikian, dia memperkirakan kalender Aboge muncul pada masa peralihan budaya Hindu seiring dengan masuknya ajaran Islam di Pulau Jawa. “Bisa juga sebelum adanya wali,” katanya.

Menurut dia, perkiraan tersebut muncul karena kalender Aboge tidak hanya digunakan oleh umat Islam tetapi juga para penganut Kejawen.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif