News
Selasa, 8 Mei 2018 - 07:00 WIB

Lebanon Akhirnya Gelar Pemilu Pertama

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p lang="zxx"><strong>Solopos.com, BEIRUT &ndash; </strong>Lebanon akhirnya menggelar pemilihan umum (pemilu) parlemen pertama dalam sembilan tahun terakhir, Minggu (6/5/2018). Warga Lebanon tampak antusias mengantre di tempat pemungutan suara (TPS) di seluruh penjuru Lebaon. Mereka sangat bersemangat memberikan suara pada pemilu pertama yang digelar setelah 2009 lalu.</p><p lang="zxx">Dikutip dari <em>CNN, </em>Senin (7/5/2018), hasil <a href="http://semarang.solopos.com/read/20180329/515/906636/pilkada-2018-dprd-jateng-ingatkan-penyelenggara-pemilu-perhatikan-sosialisasi">pemilu </a><a href="http://semarang.solopos.com/read/20180329/515/906636/pilkada-2018-dprd-jateng-ingatkan-penyelenggara-pemilu-perhatikan-sosialisasi">2018</a> sangat penting untuk menjaga stabilitas ekonomi sekaligus keseimbangan kekuasaan di Lebanon. Dikabarkan <em>Al Jazeera, </em>ada 583 kandidat yang memperebutkan 128 kursi parlemen dengan pembagian 64 kursi untuk muslim, sisanya diberikan kepada pemeluk agama Kristen. Jumlah kandidat yang mengikuti pemilu Lebanon kali ini mencetak rekor baru. Sebab, pemilu legislatif yang digelar 2009 lalu hanya diikuti 12 orang.</p><p lang="zxx">Pemungutan suara dilakukan di sekitar 6.800 TPS yang tersebar di seluruh penjuru <a href="http://news.solopos.com/read/20180419/497/911407/500-pengungsi-suriah-tinggalkan-lebanon">Lebanon</a> mulai pukul 11.00 sampai 21.00 waktu setempat. Sayang, pemilu ini hanya diikuti 49,2 persen atau sekitar 1,8 juta orang dari total pemilih sebanyak 3,8 juta. Menteri Dalam Negeri Lebanon, Nohad Machnouk, mengatakan, jumlah pemilih yang berpartisipasi di pemilu kali ini menurun jika dibandingkan pada 2009 lalu. Meski demikian, sejumlah pemilih berharap pemilu ini membawa angin segar dan perubahan yang berarti bagi kehidupan masyarakat Lebanon.</p><p><a href="http://viral.solopos.com/read/20180418/486/911030/dukun-populer-raja-bomoh-maju-di-pemilu-malaysia">Pemilu</a> Lebanon kali ini digelar dengan sistem baru yang cukup membingungkan. Sistem baru ini menciptakan persaingan yang tidak bisa diprediksi. Namun, Lebanon tetap mempertahankan sistem pembagian kekuasaan sektarian. Apapun hasil pemilu nanti, pemerintahan koalisi baru akan melibatkan sebagian besar partai politik. Pemerintahan koalisi yang terdiri dari sejumlah partai itu telah ditetapkan sejak 2016.</p><p>Pembentukan pemerintahan baru dengan cepat akan memberi jaminan kepada para investor terkait stabilitas ekonomi Lebanon. Sebab, para donor sudah berjanji memberikan pinjaman dana kepada negara yang berbatasan langsung dengan Suriah itu sekitar US$11 miliar atau sekitar Rp153 triliun. Adapun hasil penghitungan cepat pemilu kali ini bakal diumumkan Senin atau Selasa (7-8/5/2018).</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif