News
Kamis, 22 April 2021 - 08:51 WIB

Larangan Mudik, Pemerintah Ingin Masyarakat Sehat

Nugroho Meidinata  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi: penyekatan arus mudik. (Harianjogja.com)

Solopos.com, SOLO -- Pemerintah menerbitkan larangan mudik masyarakat pada momen Lebaran 2021.

Dengan ditetapkannya keputusan tersebut, pemerintah menginginkan masyarakat tetap sehat sehingga ekonomi kembali bangkit.

Advertisement

Selain itu, larangan mudik untuk masyarakat ini sebagai antisipasi agar tidak terjadi gelombang kedua Covid-19, seperti yang dialami India.

Baca Juga: Pemudik di Jogja Harus Isolasi, Dari yang Sehat Sampai Bergejala

Advertisement

Baca Juga: Pemudik di Jogja Harus Isolasi, Dari yang Sehat Sampai Bergejala

Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Eksekutif I Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Raden Pardede dalam rilis tertulisnya yang diterima Solopos.com pada Rabu (21/4/2021).

"Ini adalah dalam rangka melindungi kesehatan yang utama. Kalau kesehatan kita tidak terlindungi, bagaimana kita bicara ekonomi? Jadi kesehatan yang terlindungi tadi itu yang membangkitkan optimisme," terang dia.

Advertisement

Bukan semata-mata larangan mudik, Raden Pardede mengatakan pemerintah akan melonggarkan kegiatan masyarakat saat kasus Covid-19 sudah terkendali.

Genjot Vaksinasi

Saat ini pun pemerintah terus mempercepat program vaksinasi, sehingga upaya pemulihan ekonomi nasional bisa tercapai.

Baca Juga: Tak Hanya Cantik, "Kartini-Kartini" Sopir Bus Wonogiri-Jakarta Ini Juga Pantang Menyerah

Advertisement

"Nanti sesudah keadaan lebih baik, vaksinasinya makin bagus, makin cepat, nantinya baru kita kemudian melonggarkan ekonomi kita. Tapi tetap dengan protokol kesehatan dulu untuk sementara waktu ini," kata dia.

Pada kesempatan itu, ia juga menyampaikan hingga 20 April 2021 sudah ada 11,1 juta orang atau 27,6 persen masyarakat yang menerima vaksin Covid-19 untuk dosis pertama.

Baca Juga: Dua Gol Karim Benzema Antar Real Madrid Pimpin Klasemen Sementara Liga Spanyol

Advertisement

Sementara untuk suntikan dosis kedua, jumlah penerimanya mencapai 6,1 juta orang atau 15,2 persen.

Jika target vaksinasi bisa optimal dan penyebaran Covid-19 bisa dikendalikan, Raden yakin hal tersebut bisa mendorong optimisme bahwa ekonomi juga kian membaik.

"Dengan cara seperti itu kita harapkan pemulihan ekonomi kita akan baik, karena antara optimisme kemudian mereka mau berbelanja, mereka mau berinvestasi, itulah yang menggerakan ekonomi," ujar Raden.

Baca Juga:  Sejauh Mana Perkembangan Vaksin Merah Putih?

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif