News
Kamis, 3 Januari 2013 - 17:17 WIB

LARANGAN BAWA MOTOR: Disdikpora Nilai Orangtua Belum Kooperatif

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pelajar mengendarai sepeda motor di jalanan Kota Solo sepulang sekolah, Rabu (2/1/2013). (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

Pelajar mengendarai sepeda motor di jalanan Kota Solo sepulang sekolah, Rabu (2/1/2013). (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

SOLO — Masih banyaknya siswa yang menggunakan sepeda motor ke sekolah sejak pemberlakuan larangan siswa membawa sepeda motor ke sekolah dinilai karena orangtua siswa belum kooperatif. Hal itu dilihat dari banyaknya orangtua yang masih mengizinkan anaknya menggunakan sepeda motor.

Advertisement

Pernyataan itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Solo, Rakhmat Sutomo, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis (3/1/2013). Rakhmat menilai masih banyak orangtua yang tidak mendukung kebijakan itu karena alasan tidak ada angkutan serta tidak ada solusi yang diberikan Pemerintah Kota Solo.

Rakhmat menegaskan pemberlakuan kebijakan itu bukan hanya sekadar larangan, melainkan salah satu cara penerapan pendidikan karakter bagi siswa. Dengan melarang siswa yang belum memiliki surat izin mengemudi (SIM) membawa sepeda motor ke sekolah secara langsung mendidik siswa agar tidak melanggar aturan.

“Kalau tidak punya SIM tapi nekat bawa sepeda motor itu kan menyimpang dari aturan,” tegasnya.

Advertisement

Selain itu, bagi para siswa yang telah memiliki SIM juga harus terus menjaga kedisiplinan dengan menggunakan helm dan perlengkapan sepeda motor yang standar, seperti kaca spion lengkap dan menyalakan lampu. Tak hanya itu, dari segi tatakrama dan perilaku siswa di jalan juga harus dijaga sesuai tata tertib.

Untuk itu, Rakhmat kembali menegaskan kepada orangtua untuk ikut mendukung program tersebut dan jangan menggunakan kesulitan transportasi menjadi alasan, karena hal itu menurutnya masih bisa dicari solusinya.

“Siswa bisa disuruh naik kendaraan umum atau sepeda. Siswa harus diajarkan agar tidak manja dan hal itu manfaatnya akan kembali untuk siswa,” tegasnya.

Advertisement

Rakhmat menambahkan Disdikpora dan Pemkot Solo telah berupaya untuk mendidik siswa agar taat tata tertib dan kedisiplinan, namun jika orangtua tidak ikut mendukung maka hal itu akan menjadi sia-sia.

“Proses mendidik anak itu butuh kesadaran bersama, percuma jika hanya dilakukan beberapa pihak,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif