News
Senin, 1 April 2013 - 12:56 WIB

LAPAS SLEMAN DISERBU: Panglima TNI Setuju Investigasi Berkoordinasi Dengan Polri

Redaksi Solopos.com  /  Jumali  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA-TNI menyatakan pembentukan tim investigasi insiden Lapas Sleman bertujuan untuk memastikan dugaan keterlibatan anggota TNI.

Advertisement

Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono mengatakan investigasi TNI saat ini telah berlangsung dan berada dalam pengawasan Kepala Staf TNI AD Jenderal Pramono Edhie Wibowo.

“Sedang dilakukan kepala staf AD. Saya belum tahu [hasilnya], sedang dilakukan,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (1/4/2013).

Advertisement

“Sedang dilakukan kepala staf AD. Saya belum tahu [hasilnya], sedang dilakukan,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (1/4/2013).

Dia menjelaskan tujuan pembentukan tim investigasi tersebut adalah untuk mengetahui apakah ada anggota TNI yang terlibat dalam penyerangan bersenjata yang menewaskan 4 tahanan Lapas Sleman.

Panglima mengatakan tim investigasi bentukan TNI bekerja menggunakan data-data hasil penyelidikan kepolisian dan akan berkoordinasi dengan tim penyelidik Polri jika ditemukan bukti keterlibatan anggota TNI.

Advertisement

Panglima menambahkan, jika ada anggota TNI yang terlibat, hasil penyelidikan tim investigasi TNI akan digunakan dalam proses hukum peradilan militer sesuai hukum yang berlaku.

“Karena UU mengamanatkan anggota TNI yang terlibat dalam kejahatan itu dilakukan pengadilan militer, kalau ada tersangka akan kita lakukan di pengadilan militer,” katanya.

Agus mengingatkan peradilan militer adalah institusi yang berada di bawah pengawasan Mahkamah Agung, bukan Panglima TNI.

Advertisement

Kapolri Timur Pradopo memaparkan saat ini Kepolisian berkonsentrasi mengembangkan kasus Cebongan menggunakan informasi mengenai wajah penyerang yang tidak memakai penutup kepala.

“Sekarang kita intensif yang tahu, mudah-mudahan bisa kita formulasikan dalam bentuk sketsa sehingga masyarakat bisa tahu,” katanya.

Timur menjelaskan odentifikasi wajah pelaku tersebut merupakan langkah pendahuluan selagi penyelidik menunggu hasil uji balistik laboratorium forensik yang akan selesai dalam 2 pekan.

Advertisement

Simak berita selengkapnya: http://digital.solopos.com/file/01042013/

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif