News
Selasa, 26 Maret 2013 - 22:39 WIB

LAPAS SLEMAN DISERBU : Mahasiswa Diimbau Tidak Keluar Pukul 22.00 WIB

Redaksi Solopos.com  /  Laila Rochmatin  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SLEMAN — Sejumlah warga terutama mahasiswa dari Nusa Tenggara Timur sementara tidak diperbolehkan keluar di atas pukul 22.00 WIB demi keamanan meski sebenarnya sudah mulai kondusif.

Hal itu disampaikan Urbanus Renda, salah satu perwakilan mahasiswa asal NTT saat bertemu dengan Kapolda DIY, Brigjen Pol Sabar Rahardjo, Selasa (26/3/2013) siang. Kapolda sendiri sudah memberikan jaminan keamanan kepada warga dan mahasiswa NTT di DIY.

Advertisement

“Saya sudah agak lega mendengar sendiri dari Pak Kapolda akan jaminan itu, beliau tadi menyampaikan banyak. Termasuk segera melapor jika ada sesuatu dan berpesan untuk sementara jangan keluar di atas pukul 22.00 WIB dulu,” ungkap di Mapolda DIY kemarin.

Renda menambahkan pasca penembakan terhadap keempat tahanan yang juga warga NTT pihaknya menerima banyak pesan singkat terkait sweeping. Hanya saja itu banyak yang tidak terbukti dan ia bersama temannya mencoba untuk bersikap tenang. Meski demikian ada ratusan mahasiswa NTT yang mengungsi keluar kota atas tragedi ini.

“Teman-teman banyak yang pergi ke Semarang, Malang, dan kota-kota lain yang aman. Saya sendiri saja takut sampai sekarang, agak-agak gimana kalau keluar,” kata dia.

Advertisement

Sementara sesepuh warga NTT John S. Keban menyatakan ke depan pihaknya akan membuat program terutama bagi mahasiswa asal NTT agar bisa bersosialisasi dengan masyarakat. Saat ini jumlah mahasiswa NTT di Jogja terdapat 13.000 lebih. Data itu belum warga di luar mahasiswa yang mencapai 17.000 lebih. Karena itu upaya keamanan dan persatuan akan diusahakannya secara maksimal.

“Kita akan terus berkoordinasi dengan Kapolda, Danrem, Dandim untuk memberikan rasa aman warga Jogja asal NTT. Jadi sekarang kembalilah beraktivitas seperti biasa,” ungkapnya.

John mengatakan sejumlah intimidasi terhadap warga NTT juga disampaikan kepada Kapolda DIY. Intimidasi tersebut kini mulai berkurang, lanjutnya, tetapi harus tetap waspda. Sebagai sesepuh warga NTT pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian untuk mengusut tuntas kasus penembakan empat tahanan di Lapas Cebongan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif