News
Kamis, 3 Januari 2013 - 00:15 WIB

LAKA LAUT INDRAYANTI: Pemilik Resor Beri Santunan Kepada Bagong

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA—Ombak Pantai Pulang Sawal Gunungkidul DI Yogyakarta atau lebih dikenal dengan nama Pantai Indrayanti memakan korban tewas tiga orang. Mereka yakni Dodo Rusada, 23, warga Kuningan dan Aji Purnanugraha, 21, warga Karawang jawa Barat. Terakhir,  Sridadi alias Bagong yang juga karyawan Resor Indrayanti.

Saat kejadian, Selasa (1/1/2013) Bagong bermaksud menyelamatkan korban sapuan ombak. Namun, naas dia pun menjadi korban.

Advertisement

Pemilik resor Indrayanti, Arif Rahman ketika ditemui di pos SAR Baron, Rabu (2/1/2013), mengatakan, dirinya turut berduka cita pada kematian ketiga korban.

Arif mengatakan, untuk Sridadi, pihak Indrayanti berjanji akan memberikan tali asih kepada keluarga Sridadi dengan menanggung pendidikan anak-anak yang ditinggalkannya selain asuransi pekerjaan yang diterima keluarga Sridadi.

“Bagong sudah kami anggap saudara sendiri, saya turut berduka dan akan membantu pendidikan anak-anaknya” ujarnya. Sedangkan untuk dua korban wisatawan, Arif mengatakan, asuransi akan diberikan dari pihak pemerintah yang melakukan penarikan retribusi pada pengunjung.

Advertisement

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Sridadi alias Bagong, 35, karyawan Resort Indrayanti yang bermaksud menyelamatkan korban yang hanyut di Pantai Pulang Sawal atau yang lebih dikenal Pantai Indrayanti, Selasa (1/1/2013), berujung kematian.

Saat itu Bagong bermaksud menolong pengunjung yang tersapu ombak, namun Bagong akhirnya ikut tersapu. Jenazah Bagong ditemukan Rabu (2/1).

Suasana duka Selasa (1/1) malam tampak menggelayut di resor Indrayanti hingg Rabu malam. Nuryani, 32, istri Sridadi (Bagong), karyawan resor Indrayanti yang turut menjadi korban keganasan ombak pantai selatan tak kuasa menahan air mata.

Advertisement

Dia menangis histeris ketika jasad suaminya diturunkan dari perahu penyelamat SAR. Kepada JIBI/Harian Jogja, Nuryani mengaku terkejut atas kematian suaminya yang tiba-tiba.

Menurutnya, sehari sebelum hari kejadian Sridadi sempat mengirim pesan singkat pada Nuryani yang mengatakan bahwa ia akan pulang.  Nuryani yang menerima pesan singkat itu tidak menanggapi apapun, sebab Sridadi memang biasa pulang ke Klaten setiap Selasa sore dan kembali ke Gunungkidul Rabu paginya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif