News
Sabtu, 22 Januari 2022 - 02:07 WIB

Kutukan Raja Ampat untuk Teroris Pembunuh Prajurit TNI

Newswire  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sertu Anumerta Miskael Rumbiak dimakamkan di kampung halamannya di Friwen Raja Ampat Papua Barat, Jumat (21/1/2022). (ANTARA/HANS ARNOLD KAPISA)

Solopos.com, JAKARTA — Bupati Kabupaten Raja Ampat Papua Barat Abdul Faris Umlati mengutuk keras aksi brutal kelompok bersenjata yang mengakibatkan gugurnya Sertu Miskael Rumbiak pada Kamis (20/1/2022) pagi.

“Kami mengutuk keras tindakan pelaku penembakan yang tidak memiliki kasih terhadap sesama manusia. Kami berharap para pelaku penyerangan itu segara ditangkap dan dihukum setimpal,” kata Abdul Faris Umlati, seperti dikutip Solopos.com dari Antara, Jumat (22/1/2022).

Advertisement

Dia menyatakan, mewakili pemerintah Raja Ampat dan masyarakat menyampaikan duka yang sangat mendalam atas gugurnya salah satu putra terbaik dari Kampung Friwen, Distrik Waigeo Selatan.

Ia mengatakan pemda dan masyarakat merasa kehilangan putra terbaik Raja Ampat yang membawa nama baik keluarga dan dan daerah untuk berjuang dan mengabdikan diri menjadi prajurit TNI AD.

Baca Juga: Baku Tembak dengan KKB, Satgas Nemangkawi Tewaskan 1 Teroris

Advertisement

Sementara itu Welem Mambrasar, tokoh pemuda kampung Friwen mengutarakan rasa terima kasih atas perhatian TNI AD terhadap keluarga mendiang Miskael Rumbiak.

“Saya pikir itu suatu langkah yang baik manakala adik beliau diberikan kesempatan untuk menggantikan Miskael, untuk itu kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya,” ujarnya.

Mambrasar mengatakan bahwa dari peristiwa yang menimpa sosok Miskael saat bertugas sebagai anggota TNI AD, tidak akan memadamkan semangat pemuda Raja Ampat untuk menjaga kedaulatan NKRI.

“Dari peristiwa ini saya tegaskan, bahwa “mati satu tumbuh seribu’ ini yang akan saya tanamkan kepada pemuda dan masyarakat di wilayah Raja Ampat,” ujarnya dengan isak tangis.

Advertisement

Baca Juga: Diserbu KKB Saat Ambil Air, 1 Tentara Gugur

Panglima Kodam XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa menegaskan ancaman hingga serangan nyata kelompok separatis teroris Papua Barat di wilayah Maybrat tidak menyurutkan semangat perjuangan TNI dalam mempertahankan kedaulatan NKRI di tanah Papua Barat.

“Selangkah pun kami tidak akan pernah mundur dengan serangan ini, kami akan tetap berjuang untuk mempertahankan kedaulatan NKRI,” kata Pangdam XVIII/Kasuari melalui siaran pers yang diterima dari Kapendam XVIII/Kasuari, Kolonel Arm Hendra Pesireron, Jumat.

Kapendam dalam siaran persnya menyatakan Panglima beserta keluarga besar Kodam XVIII/Kasuari berduka atas wafatnya Sersan Dua Miskel Rumbiak dalam serangan Kelompok Separatis Teroris Papua di wilayah Maybrat.

Advertisement

Pangdam juga menyampaikan bahwa dirinya mengutuk keras pelaku penyerangan lima prajurit TNI saat melaksanakan tugas pengabdian kepada masyarakat.

TNI AD kehilangan satu putra asli Papua dari Raja Ampat, marga Rumbiak Saereri, putra terbaik bangsa Sersan Dua Miskel Rumbiak yang mengabdi untuk tanah dan masyarakatnya.

Baca Juga: Kontak Tembak dengan KKB Papua, 1 Prajurit TNI Gugur, 4 Luka Serius

“Mamun diperlakukan tidak manusiawi oleh kelompok separatis teroris terkutuk di Maybrat Papua Barat,” ujar Kapendam

Advertisement

Menurut dia, Pangdam Kasuari mengatakan Sersan Dua Miskel Rumbiak bersama empat anggota korban luka-luka, diserang saat sedang melaksanakan tugas pembinaan teritorial untuk kepentingan masyarakat lokal di Distrik Aifat Timur.

“Prajurit Yonzipur 20/PPA sedang membangun sarana jembatan penyeberangan, satu-satunya akses penghubung antara kampung Fan Khario dan kampung Kamat di Distrik Aifat Timur, Kabupaten Maybrat, tapi mereka lalu diserang KST Papua,” ujar Kapendam.

Lebih lanjut Kapendam menyatakan diduga kuat kelompok penyerang lima prajurit Yonzipur 20/PPA berasal dari kelompok yang sama, yaitu Komite Nasional Papua Barat (KNPB).

“Kuat dugaan kami bahwa mereka adalah kelompok KNPB Maybrat yang sudah berstatus DPO pasca-penyerangan pos Koramil persiapan di kampung Kisor September 2021 lalu,” ujar Kapendam.

Baca Juga: Terduga Teroris Mati Ditembak, Tidak Ada Kontak Senjata

Sekilas Kapendam menjelaskan prajurit Batalyon Zeni Tempur 20/Pawbili Pelle Alang atau disingkat Yonzipur 20/PPA merupakan Batalyon Zeni organik Kodam XVIII/Kasuari.

Advertisement

“Nama satuan ini diambil dari bahasa daerah setempat, yakni Pawbili: Membangun, Pelle: Bertempur, Alang: Prajurit, yang dimaknai sebagai Prajurit yang siap bertempur dan membangun,” tutur Kapendam.

Pasca peristiwa penyerangan tersebut, Kasdam XVIII/Kasuari, Brigjen TNI Djoko Andoko langsung bergegas mewakili Pangdam menuju ke Sorong.

Dalam tinjauannya, kasdam didampingi Danrem 181/PVT, Asintel, Asops, Kazidam dan Dandim 1802/Sorong untuk melihat secara langsung kondisi para prajurit yang menjadi korban penyerangan dari KST Papua yang sementara ini di rawat di RS AL Sorong.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif