News
Rabu, 30 September 2015 - 16:30 WIB

KURS RUPIAH : Rupiah Menguat 38 Poin, Respons Paket Kebijakan BI

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pergerakan kurs rupiah (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

Kurs rupiah hari ini mengalami rebound dan ditutup menguat di level Rp14.653/dolar AS.

Solopos.com, JAKARTA — Kurs rupiah kembali menguat dan merespons paket kebijakan ekonomi yang baru saja diumumkan pemerintah, termasuk paket kebijakan Bank Indonesia (BI) yang lebih terperinci. Dalam perdagangan Rabu (30/9/2015), rupiah ditutup di level Rp14.653/dolar AS atau menguat 38 poin (0,26%).

Advertisement

Rupiah sudah terlihat menguat sejak pembukaan, yaitu menguat 4 poin atau 0,03% ke Rp14.687/dolar AS. Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini juga menguat 71 poin. Paket kebijakan II yang lebih terperinci dinilai bisa membuat rupiah lebih stabil.

Bank Indonesia mengeluarkan sejumlah paket kebijakan dalam upaya stabilisasi nilai tukar rupiah pada Rabu ini. Paket kebijakan yang dikeluarkan Otoritas Moneter ini sebagai kelanjutan paket kebijakan pada 9 September 2015.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengatakan paket kebijakan lanjutan tersebut difokuskan pada tiga pilar kebijakan. yakni menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, memperkuat pengelolaan likuiditas rupiah, dan memperkuat pengelolaan penawaran dan permintaan valuta asing (valas).

Advertisement

“Sinergi kebijakan Bank Indonesia dan pemerintah melalui paket kebijakan September II ini diharapkan dapat memperkuat stabilitas makroekonomi dan struktur perekonomian Indonesia, termasuk sektor keuangan sehingga semakin berdaya tahan,” ujarnya saat konferensi pers di Gedung BI, Rabu (30/9/2015).

Mirza menuturkan Bank Sentral menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dengan kehadiran di pasar valas domestik dalam melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah diperkuat dengan intervensi di pasar forward.

Di samping melakukan intervensi di pasar spot, Bank Indonesia juga akan melakukan intervensi di pasar forward guna dapat menyeimbangkan penawaran dan permintaan di pasar forward. “Upaya menjaga keseimbangan pasar forward semakin penting dalam mengurangi tekanan di pasar spot,” katanya.

Advertisement

Otoritas moneter ini juga memperkuat pengelolaan likuiditas rupiah dengan mengendalikan likuiditas rupiah diperkuat dengan menerbitkan Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI) 3 bulan dan Reverse Repo SBN dengan tenor 2 minggu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif