News
Selasa, 9 Februari 2016 - 09:15 WIB

KURS RUPIAH : Pagi Ini, Rupiah Dibuka Melemah ke Level Rp13.752/US$

Redaksi Solopos.com  /  Evi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menghitung Uang Pecahan Rp50.000 (Dok/JIBI/Bisnis)

Kurs rupiah pagi ini dibuka melemah 155 poin.

Solopos.com, JAKARTA — Rupiah dibuka melemah hari ini, Selasa (9/2/2016), sebanyak 155 poin atau 1,14% menuju ke level Rp13.752/US$.

Advertisement

Kemarin, Senin (8/2/2016), Bloomberg Dollar Index mengemukakan rupiah ditutup menguat 27 poin atau 0,20% ke Rp13.597 per dolar AS.

Rupiah menguat di saat perayaan Imlek kemarin, yang merupakan pergerakan kurs di zona hijau di hari ketiga perdagangan.

Advertisement

Rupiah menguat di saat perayaan Imlek kemarin, yang merupakan pergerakan kurs di zona hijau di hari ketiga perdagangan.

Arus modal masuk menjadi pendorong utama rupiah bergerak di area penguatannya.

Namun pasar juga menunggu pidato Gubernur Bank Sentral AS Janet Yellen di depan Kongres besok, Rabu (10/2/2016).

Advertisement

“Bergeraknya harga minyak dunia di zona positif membuat mata uang safe haven kembali menunjukkan pelemahannya,”kata Kepala Riset NHKSI Reza Priyambada dalam risetnya.

Dikemukakan laju harga minyak dunia yang kembali menguat, nampaknya perlahan mulai bergerak terbatas.

“Terlihat pelaku pasar masih memanfaatkan celah, setelah rupiah bergerak positif pada perdagangan sebelumnya,”kata Reza.

Advertisement

NHKSI memprediksi penguatan rupiah masih akan berlanjut, seiring korelasi positif dengan minyak dunia yang bergerak di zona hijau.

Apalagi, ujarnya, dengan tambahan positif dari dirilisnya kenaikan PDB 2015 turut menambah sentimen positif pada rupiah.

“Namun dikarenakan harga minyak yang sangat fluktuatif, membuat pelaku pasar akan melakukan aksi hit & run. Hingga produksi minyak dunia terkonfirmasi akan dipangkas oleh negara-negara besar penghasil minyak jika memang di realisasi,” kata Reza.

Advertisement

Rupiah sempat berada di level Rp 13.630 di pasar spot valas atau cenderung menguat. Penguatan terbatas tersebut merupakan imbas setelah pelaku pasar asing kembali memasuki pasar modal Indonesia.

Capital inflow sebanyak Rp2,3 triliun merupakan yang terbesar di tahun ini,” kata Reza.

Secara teknikal, tambahnya, pelemahan kurs mulai terbatas sehingga memunculkan peluang dolar AS kembali menguat,. Terutama jika rilis data pengangguran AS di respons positif oleh para pelaku pasar.

“Tetap cermati sentimen yang ada terhadap laju rupiah,” kata Reza.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif