News
Kamis, 10 Desember 2015 - 16:30 WIB

KURS RUPIAH : Nyaris Sentuh Rp14.000/dolar AS, Rupiah Ditutup Menguat 63 Poin

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pergerakan kurs rupiah (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

Kurs rupiah sempat menyentuh Rp14.000/dolar AS sebelum ditutup menguat sore ini.

Solopos.com, JAKARTA — Kurs rupiah di pasar spot pada perdagangan hari ini, Kamis (10/12/2015), nyaris menyentuh Rp14.000/dolar AS. Namun, akhirnya kurs rupiah ditutup menguat 63 poin atau 0,45% ke level Rp13.957/dolar AS.

Advertisement

Sepanjang hari ini, kurs rupiah bergerak pada level terkuat Rp13.923/dolar AS dan terlemah Rp13.999/dolar AS. Kurs rupiah di pasar spot pada perdagangan hari ini nyaris menyentuh Rp14.000/dolar AS. Namun, akhirnya kurs rupiah berhasil ditutup menguat 63 poin atau 0,45% ke level Rp13.957/dolar AS. Sepanjang hari ini, kurs rupiah bergerak pada level terkuat Rp13.923/US$ dan terlemah Rp13.999/dolar AS.

Kurs jual Bank Indonesia dipatok Rp14.024 per dolar AS dan kurs beli dipatok Rp13.884 per dolar AS menjadikan kurs tengah berada di level Rp13.954 per dolar AS, melemah 101 poin atau 0,73% dibandingkan kurs Selasa. Sementara itu rupiah di pasar spot terpantau menguat 0,34% atau 47,5 poin ke Rp13.968 per dolar AS.

Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) melemah tajam 101 poin atau 0,73% ke Rp13.954 per dolar AS. Jisdor melemah signifikan menyesuaikan pergerakan rupiah di pasar spot. Perdagangan rupiah di pasar spot kemarin tetap berlangsung di tengah pelaksanaan Pilkada serentak.

Advertisement

Rupiah kemarin merosot 123 poin atau 0,89% ke Rp14.016 per dolar AS. Hari ini, mata uang Garuda berbalik menguat dan diperdagangkan terapresaisi 0,38% atau 53 poin ke Rp13.963 per dolar AS.

Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta menilai pelemahan dolar AS yang terjadi saat ini berpotensi mendorong penguatan rupiah hari ini. Dia menyebutkan dolar AS yang sempat bangkit pada awal pekan ini, kembali melemah ke kisaran level 97 dipicu oleh mulai membaiknya harga komoditas. “Dolar bisa berlanjut melemah pada perdagangan di pasar Asia hari ini,” paparnya dalam riset yang dikutip Bisnis/JIBI.

Namun dia menyebutkan potensi pelemahan rupiah masih tetap ada menjelang FOMC meeting pada pekan depan. Selain itu, perhatian juga akan tertuju pada neraca perdangangan serta BI rate.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif