News
Rabu, 2 Desember 2015 - 09:45 WIB

KURS RUPIAH : Nilai Tukar Rupiah Menguat ke Rp13.783/US$

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menghitung Uang Pecahan Rp100.000 (Dok/JIBI/Bisnis)

Kurs rupiah menguat 1 poin atau 0,01% ke Rp13.783/US$.

Solopos.com, JAKARTA – Bloomberg Dollar Index mengemukakan saat dibuka hari ini, Rabu (2/12/2015) rupiah menguat 1 poin atau 0,01% ke Rp13.783/US$. Pada pukul 08.05 WIB, rupiah menguat 9 poin atau 0,07% ke 13.775.

Advertisement

NH Korindo Securities Indonesia memperkirakan kurs tengah Bank Indonesia nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Rabu (2/12/2015) bergerak di kisaran Rp13.799-Rp13.815.

Indeks dolar Amerika Serikat melemah dan meninggalkan level 100 atau puncak perdagangan dalam lima tahun terakhir.

Indeks dolar AS yang menjadi acuan kekuatan terhadap 10 mata uang utama. Pada penutupan perdagangan Selasa (1/12/2015) atau Rabu pagi WIB melemah 0,34% ke 99,827.

Advertisement

Dolar melemah setelah pejabat bank sentral AS Federal Reserve menekankan ingin melihat lebih banyak data yang menunjukkan kenaikan pertumbuhan ekonomi dan inflasi di AS, dan menegaskan kembali sinyal kenaikan suku bunga akan dilakukan secara bertahap.

Presiden Fed Chicago Charles Evans menegaskan pada Selasa waktu setempat, bahwa dia mengharapkan suku bunga tetap di bawah 1% pada akhir tahun depan, dibandingkan dengan angka hampir nol seperti yang berlaku sekarang.

Rilis data manufaktur AS secara tak terduga mengalami kontraksi pada bulan November.

Advertisement

“Jika suku bunga akan tetap rendah untuk lebih lama dibandingkan konsensus pasar, kami berharap bisa (mengatasi laju) dolar pada tahun 2016,” kata Ed Keon, Managing Director Prudential Financial Inc.’s Quantitative Management Associates seperti dikutip Bloomberg, Rabu (2/12/2015).

“Saya mengakui sejumlah kegelisahan tentang keputusan (Fed),” kata Evans.

Gubernur Fed Janet Yellen dijadwalkan untuk berbicara pekan ini, sebelum rilis laporan kerja 4 Desember.

Ekonom memprediksi pasar tenaga kerja AS menunjukkan perbaikan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif