News
Kamis, 4 Agustus 2016 - 08:54 WIB

Kurs Rupiah Kembali Dibuka Melemah 38 Poin, Berikut Posisi Terakhir

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi menghitung uang tunai rupiah (Rahmatullah/JIBI/Bisnis)

Kurs rupiah kembali dibuka melemah pada Kamis (4/8/2016) pagi.

Solopos.com, JAKARTA — Kurs rupiah dibuka melemah 0,29% atau 38 poin ke Rp13.159 per dolar AS pada perdagangan pagi ini, Kamis (4/8/2016). Pada pukul 08.49 WIB, rupiah diperdagangkan Rp13.130/dolar AS.

Advertisement

Sebelumnya, rupiah berakhir terdepresiasi 0,24% atau 31 poin ke posisi Rp13.121 per dolar AS setelah diperdagangkan pada kisaran Rp13.085 – Rp13.155 per dolar AS.

Analis First Asia Capital David Sutyanto mengatakan pelemahan rupiah kemarin dipengaruhi oleh melemahnya harga minyak mentah yang menyebabkan penguatan yen dan dolar AS. “Harga komoditas turun, [investor] akan lari ke yen serta dolar AS,” katanya kepada Bisnis.com, Rabu (3/8/2016).

Harga minyak West Texas Intermediate terpantau melemah 0,86% ke US$39,85 per barel pada Rabu pukul 16.20 WIB. Posisi ini merupakan yang terendah sejak 7 April 2016.

Advertisement

Sedangkan pada Kamis pagi, pergerakan indeks dolar Amerika Serikat terpantau kembali berada di zona merah pada awal perdagangan setelah mencatatkan rebound dari posisi terendahnya sejak Juni pada perdagangan Rabu. Bloomberg Dollar Index yang mengukur pergerakan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama pagi ini dibuka turun tipis 0,02% atau 0,018 poin di posisi 95,545.

Pergerakannya masih turun meski tipis sebesar 0,05% atau 0,045 poin ke level 95,518 pada pukul 07.09 WIB. Pada perdagangan Rabu (3/8/2016), indeks dolar AS ditutup dengan penguatan 0,52% atau 0,499 poin ke level 95,563 di tengah tanda-tanda penguatan pasar tenaga kerja AS yang memicu spekulasi para pedagang akan meningkatnya kemungkinan penaikan tingkat suku bunga oleh The Fed.

Menurut data payroll yang dirilis institusi swasta ADP Research Institute kemarin, seperti dilansir Bloomberg, angka kepegawaian oleh perusahaan pada bulan Juli naik sebesar 179.000 dibandingkan dengan bulan sebelumnya atau lebih baik dari perkiraan. Gambaran tersebut merupakan pendahuluan dari data statistik tenaga kerja bulanan AS yang akan dirilis esok hari.

Advertisement

Tanpa mengenyampingkan ekspektasi untuk The Fed tersebut, ahli strategi Commonwealth Bank of Australia Peter Dragicevich menyebutkan bahwa rebound dolar dalam jangka pendek terbatas mengingat hal utama yang akan diperhitungkan adalah laporan nonfarm payroll yang resmi.

Berikut posisi indeks dolar AS:

 

4 Agustus

(Pk. 07.09 WIB)

95,518

(-0,05%)

3 Agustus

95,563

(+0,52%)

2 Agustus

95,064

(-0,68%)

1 Agustus

95,713

(+0,19%)

29 Juli

95,530

(-1,25%)

 

Sumber: Bloomberg Dollar Index

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif