News
Kamis, 26 Maret 2015 - 08:30 WIB

KURS RUPIAH : Ekonom: Sampai Juni, Rupiah Mustahil di Atas Rp12.800

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi menghitung uang (Rahmatullah/JIBI/Bisnis)

Kurs rupiah diperkirakan tak akan lebih baik dari Rp12.800/dolar AS karena tingginya permintaan dolar.

Solopos.com, JAKARTA — Ekonom Universitas Indonesia (UI) Lana Soelistianingsih memperkirakan nilai tukar rupiah masih bergerak fluktuatif dan tidak akan berada di bawah Rp12.800/dolar AS sampai Juni 2015.

Advertisement

Ekspektasi negatif yang muncul menyebabkan pemilik dolar enggan menjual simpanan valasnya ke pasar. Sementara itu, permintaan oleh spekulan terus meningkat ketika dolar sedikit saja menguat ke level Rp12.000/dolar AS.

“Kemungkinan [rupiah] tidak akan berada di bawah Rp12.800 sampai pertengahan tahun. Sekarang ini kalau menguat sedikit ke Rp12.000an langsung dibeli lagi, pelemahan masih terjadi,” jelasnya.

Pemangku kepentingan seharusnya dapat menahan pergerakan rupiah di level Rp12.000/dolar AS dalam jangka waktu lama, paling tidak sebulan ke depan. Fluktuasi yang mereda akan menimbulkan efek psikologis bagi pelaku pasar untuk tidak meneruskan spekulasi.

Advertisement

Dia menyarankan pemerintah untuk menerbitkan peraturan lindung nilai (hedging) utang perusahaan swasta demi menjaga pergerakan rupiah. Beleid hedging sebaiknya dikaitkan dengan perhitungan rasio utang terhadap ekuitas atau debt to equity ratio (DER) perusahaan tersebut.

“Selama ini perusahaan mendapat insentif pajak melalui perhitungan DER. Seharusnya pemerintah juga mewajibkan perusahaan untuk hedging atas perhitungan DER tersebut,” katanya.

Selain itu, pemerintah juga perlu menerapkan aturan terkait repatriasi aset untuk meningkatkan pasokan dana dan investasi dalam negeri agar tidak “terbang” ke benua lain.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif