News
Kamis, 18 Februari 2016 - 16:30 WIB

KURS RUPIAH : BI Rate Dipangkas, Rupiah Ditutup Menguat Tipis 5 Poin

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pergerakan kurs rupiah (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

Kurs rupiah kembali menguat seiring hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) bahwa BI rate dipangkas menjadi 7%.

Solopos.com, JAKARTA — Kurs rupiah menguat hari ini, Kamis (18/2/2016), setelah beberapa hari ditutup melemah. Rupiah ditutup di level Rp13.503/dolar AS atau menguat tipis 5 poin (0,03%). Hal ini seiring pemangkasan BI Rate siang ini sebesar 25 basis poin menjadi 7%.

Advertisement

Bloomberg Dollar Index mengemukakan saat dibuka hari ini, rupiah menguat 38 poin atau 0,28% ke Rp13.469/dolar AS. Sementara itu, penurunan BI rate ini merupakan kelanjutan setelah pada RDG Januari 2016 suku bunga acuan dipangkas menjadi 7,25%. BI rate sempat bertahan selama 11 bulan pada level 7,5%.

Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan terjaganya stabilitas makroekonomi khususnya tekanan inflasi yang mereda sekaligus memperkuat upaya pertumbuhan ekonomi yang sedang berlangsung. “RDG memutuskan menurunkan BI rate menjadi 7%,” kata Gubernur BI Agus Martowardojo dalam konferensi pers di Gedung BI, Jakarta, Kamis.

Di lain pihak, isi notulensi rapat FOMC Januari mengindikasikan para petinggi The Fed bisa mengubah target kenaikan suku bunga dalam pertemuan Maret mendatang. Revisi tersebut terjadi karena kecemasan anggota FOMC asumsi atas target sebelumnya bisa berubah karena dampak perlambatan ekonomi China dan dunia pada ekonomi AS, volatilitas pasar finansial global, dan inflasi yang melambat.

Advertisement

Pagi tadi, kurs Jisdor rebound bersama kurs rupiah di pasar spot pada Kamis (18/2/2016) menjelang pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia. Data Bank Indonesia menunjukkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menguat 25 poin atau 0,19% ke Rp13.479. Jisdor rebound setelah kemarin mengalami pelemahan paling tajam dalam 5 bulan.

Rupiah juga menguat bersama mayoritas kurs Asia di pasar spot. Harga minyak yang menguat tajam mengembalikan kepercayaan diri investor untuk kembali ke pasar finansial yang lebih berisiko di negara berkembang.

Brent kemarin ditutup menguat lebih dari 7%, sedangkan WTI berakhir naik lebih dari 5%. Rupiah bergerak menguat 30 poin atau 0,22% ke Rp13.477 per dolar AS di pasar spot pada pukul 10.22 WIB.

Advertisement

Rangga Cipta, Ekonom dari Samuel Sekuritas, mengatakan rupiah masih berada di dalam tren penguatan ditopang berbagai sentimen positif dari domestik. Adapun Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan realisasi APBN 2016 telah mencapai 8% per 5 Februari 2016.

“Ini membuka ruang penguatan lebih lanjut bagi rupiah serta aset berdenominasi rupiah lain ditambah sentimen positif dari kenaikan tajam harga minyak,” kata Rangga.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif