SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Solo (Solopos.com)–Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang sudah disalurkan perbankan di Soloraya per Juli 2011 tercatat tumbuh 188,26% jika dibanding periode yang sama tahun lalu.
Jika Juli 2010 realisasi KUR hanya Rp 233,04 miliar, maka pada Juli 2011 realisasi KUR tercatat naik menjadi Rp 671,76 miliar.
Iklim usaha yang semakin kondusif, dinilai sebagai pemicu utama meningkatnya realisasi kredit oleh kalangan usaha mikro.
Deputi Pemimpin Bank Indonesia (BI) Solo Bidang Perbankan, Yiyok T Herlambang, menyampaikan skema KUR yang saat ini diberikan pemerintah melalui kalangan perbankan direspons sangat baik oleh masyarakat terutama kalangan pelaku mikro.
“Terutama melihat bunga kredit yang rendah dan 70% dijamin pemerintah, membuat KUR saat ini direspons baik oleh pelaku mikro,” kata Yiyok.
Pihaknya pun melihat, banyak usaha-usaha baru di Solo yang saat ini mulai berkembang dan mulai dibangun dari kapasitas mikro. Selain itu, ada tren positif, di mana pengusaha mikro ini tidak hanya mengejar sektor konsumtif tetapi juga sektor produktif.
Pemimpin Sentra Kredit Kecil BNI Sebelas Maret Solo, Ardhy Sarsono, juga mengatakan iklim usaha yang semakin baik berpengaruh terhadap minat pelaku usaha khususnya mikro untuk memanfaatkan fasilitas pinjaman KUR.
Ia mengatakan, untuk usaha baru yang baru dirintis, diarahkan untuk menggunakan fasilitas KUR tersebut. Di BNI Sebelas Maret, semester I tahun ini sudah merealisasikan Rp 60 miliar dana untuk KUR.
“Target bulanan kami selalu tercapai. Bahkan, Agustus realisasi bulanan untuk KUR itu bisa sampai 105%. Saat ini, total nilai yang sudah kami realisasikan berkisar Rp 60 miliar dari target tahunan berkisar Rp 75 miliar,” kata Ardhy, kepada Espos, Jumat (9/9).
(haw)