News
Kamis, 26 Desember 2013 - 16:45 WIB

KULINER SOLO : Liburan, Penjualan Oleh-Oleh di Solo Naik 60%

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Solopos.com, SOLO—Libur Natal yang bersamaan dengan libur sekolah membuat penjualan oleh-oleh meningkat hingga 60% jika dibandingkan hari biasa.

Pemilik toko oleh-oleh Bu Prapti, Suripto, 49, mengatakan puncak penjualan terjadi pada Selasa-Rabu (24-25/12/2013) lalu. Menurut dia, penjualan mulai ramai sekitar awal pekan ini. Namun menurut dia, pada Kamis (26/12/2013) penjualan oleh-oleh cenderung normal.

Advertisement

“Saat ramai, pelanggan yang datang kebanyakan dari Jakarta. Biasanya yang dicari adalah makanan khas Solo, seperti keripik usus, ceker, emping, dan karak yang tidak ada di daerah asal pembeli,” ungkap Suripto kepada wartawan di tempat usahanya di Pasar Gede, Kamis.

Dia memperkirakan pada tahun baru nanti, penjualan tidak banyak. Hal ini karena biasanya kalau tahun baru wisatawan cenderung turun. Mengenai penambahan stok, dia mengungkapkan hanya menambah 50% jika dibandingkan hari biasanya.

Menurut Suripto, pihaknya sengaja tidak menambah dagangan dalam jumlah banyak karena seperti perayaan sebelumnya, Natal dan tahun baru tidak membawa pengaruh yang signifikan terhadap penjualan.

Advertisement

“Libur Natal dan tahun baru kali ini bersamaan dengan libur sekolah jadi peningkatan cukup lumayan,” kata dia.

Pembeli yang kebanyakan berasal dari luar kota tersebut, Suripto mengaku menyiapkan layanan pemaketan. Dia mengatakan banyak yang menggunakan jasa pemaketan tersebut. Bahkan ada satu pelanggan yang memaketkan 10 kardus oleh-oleh ke daerah asalnya di Jakarta.

Namun lain halnya, menurut Icha, 34, pemilik Icha Snack ini, menuturkan penjualan eceran saat ini cenderung normal. Peningkatan penjualan menurut dia, tidak sampai 5%. Namun yang ramai adalah pesanan dari toko oleh-oleh yang ada di luar kota.

Advertisement

Icha menuturkan biasanya sekali pengiriman hanya lima kardus, tapi saat ini volumenya bertambah menjadi enam kardus hingga delapan kardus sekali pengiriman. Barang yang paling banyak dicari adalah makanan seperti keripik, usus, ceker, intip, brem, dan ampyang.

“Untuk yang dijual eceran di sini [Pasar Gede] tidak ada penambahan stok. Hal ini karena melihat kondisi saat ini, dari awal saya sudah memperkirakan peningkatan penjualan tidak akan signifikan,” terangnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif