News
Kamis, 4 Juli 2013 - 19:48 WIB

KUDETA MESIR : Stabilitas Harga Minyak Terancam

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Militer Mesir menyerang istana Presiden Morsi, Kamis (4/7/2013). (JIBI/Solopos/Reuters/Amr Abdallah Dalsh)

Militer Mesir menyerang istana Presiden Morsi, Kamis (4/7/2013). (JIBI/Solopos/Reuters/Amr Abdallah Dalsh)

Solopos.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengingatkan gejolak politik di Mesir bisa mengganggu stabilitas keamanan regional dan mempengaruhi harga minyak dunia. “Ini bisa menimbulkan situasi pasar yang dapat dikatakan tidak stabil, terutama kekhawatiran itu bisa memicu kenaikan harga minyak,” ujar mantan pengusaha tanker itu di Jakarta, Kamis (4/7/2013).

Advertisement

Menurut Hatta, tren kenaikan harga minyak akibat krisis Mesir tersebut dapat mengakibatkan gangguan dalam ketahanan fiskal nasional dan memberikan dampak buruk bagi pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. “Saya berharap jangan sampai ada spekulasi sehingga menimbulkan harga crude minyak meningkat. Karena itu akan memukul kita, menaikkan belanja subsidi, menaikkan impor, dan menguras devisa,” katanya.

Untuk itu, ia mengharapkan kondisi Mesir dapat kembali pulih pascapenggulingan Presiden Morsi oleh militer yang menyertai krisis politik dapat teratasi sehingga stabilitas kawasan Afrika Utara dan Timur Tengah terwujud. “Kita harapkan situasi Mesir bisa segera pulih, ketegangan politik internal mereda dan memberikan dampak positif bagi situasi ekonomi di kawasan,” kata Hatta.

Pemerintah dalam APBN-Perubahan 2013 menetapkan asumsi harga ICP minyak US$108/barel, sedangkan rata-rata harga ICP minyak per Juni telah mencapai US$106,5/barel. Pada Rabu malam waktu setempat (Kamis dini hari WIB), Panglima Angkatan Bersenjata Mesir, Jenderal Abdel Fatah Al Sisi, secara resmi mengumumkan peta jalan bagi masa depan Mesir sekaligus melengserkan Presiden Mohammad Morsi dan menetapkan Ketua Mahkamah Konstitusi menjalankan tugas-tugas presiden.

Advertisement

Pemerintah melalui Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyampaikan keprihatinan atas gejolak politik yang akhirnya menggulingkan pemerintahan Presiden Mohammad Morsi di Mesir. “Kiranya situasi di Mesir dapat segera pulih dan proses demokratisasi sesuai keinginan serta harapan bangsa dan rakyat Mesir akan terus bergulir,” kata Marty.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif