News
Rabu, 4 Desember 2013 - 05:05 WIB

KTM WTO BALI : Menanti Kesepakatan Paket Bali

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pembukaan Konferensi Tingkat Menteri (KTM) World Trae Organization (WTO) di Nusa Dua, Bali, Selasa (3/12/2012). (JIBI/Solopos/Antara/Andika Wahyu)

Solopos.com, NUSA DUA — Pemerintah Indonesia berharap negara anggota World Trade Organization (WTO) lebih fleksibel serta memiliki kemauan politik untuk mendukung tercapainya kesepakatan dalam Konferensi Tingkat Menteri (KTM) di Bali.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menuturkan pertemuan di Bali kali ini merupakan kesempatan penting bagi para anggota WTO untuk memetik hasil pertama dari Doha Development Agenda. “Kita memiliki kesempatan untuk membuka jalan agar perdagangan global lebih mudah, adil, dan inklusif bagi semua negara,” ujarnya dalam acara pembukaan KTM WTO ke-9, Selasa (3/12/2013).

Advertisement

Pertemuan ini, lanjutnya, sangat tepat mengingat perekonomian dunia saat ini sedang berusaha pulih dari resesi global yang telah membuat perdagangan global terpuruk beberapa waktu lalu. Dia mengajak seluruh pihak untuk bekerja sama secara konstruktif, fleksibel, dan kreatif untuk menemukan solusi yang saling menguntungkan khususnya di bidang pertanian.

“Saya berharap bahwa paket ini tidak terbatas hanya pada pertanian, melainkan lebih komprehensif dengan memasukkan isu-isu yang berkaitan dengan fasilitasi perdagangan dan negara-negara kurang berkembang atau negara-negara berkembang,” paparnya.

Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan, mengungapkan Paket Bali merupakan hal yang dinantikan semua pihak saat ini. Jika tidak mencapai kesepakatan, maka pertemuan kali ini akan menjadi tragedi dalam perekonomian dunia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif