News
Sabtu, 25 Maret 2023 - 19:59 WIB

KSAD Jenderal Dudung Ganti Dua Pangdam karena Alasan Ini

Newswire  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya (kanan) bersalaman komando dengan Mayjen TNI Mohamad Hasan di Jakarta, Jumat (24/3/2023). (ANTARA/HO/Penerangan Kodam IM)

Solopos.com, JAKARTA – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengganti dua panglima komando daerah militer (Pangdam), Jumat (24/3/2023).

Dua jenderal yang yang diganti adalah Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Untung Budiharto dan Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Mohamad Hasan.

Advertisement

Untung Budiharto yang segera pensiun digantikan Mayjen TNI Mohamad Hasan yang sebelumnya menjabat Pangdam Iskandar Muda.

Posisi Pangdam Iskandar Muda kini dijabat Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya yang sebelumnya menjabat Panglima Divisi Infanteri 3 Kostrad.

Advertisement

Posisi Pangdam Iskandar Muda kini dijabat Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya yang sebelumnya menjabat Panglima Divisi Infanteri 3 Kostrad.

Jenderal Dudung memimpin serah terima jabatan dua pangdam di Markas Besar TNI AD, Jakarta, Jumat.

Dalam amanatnya Dudung menyampaikan, Kodam Jaya/Jayakarta dan Kodam Iskandar Muda merupakan Komando utama kewilayahan, yang mengemban tugas sangat strategis dalam memelihara stabilitas keamanan di wilayahnya masing-masing.

Advertisement

Dudung berharap Kodam Jaya sebagai barometer pengamanan di Indonesia dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan tidak ragu-ragu dalam bertindak, terhadap pihak-pihak yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan NKRI.

Tindakan itu dapat berpengaruh positif terhadap keamanan ibu kota sebagai barometer politik nasional serta menjadi acuan bagi satuan-satuan di daerah karena lokasinya yang strategis.

KSAD juga meminta Kodam Iskandar Muda meningkatkan pengamanan di wilayah perbatasan.

Advertisement

Menurutnya, perbatasan merupakan wilayah yang rentan terjadi tindak kejahatan transnasional seperti penyelundupan senjata dan narkoba, perdagangan manusia, pembalakan dan pertambangan liar serta penjualan sumber daya alam ilegal lainnya.

“Selain itu, pengamanan yang maksimal di perbatasan termasuk di pulau-pulau terluar dapat mencegah terjadi tindak kejahatan tersebut sekaligus mencegah masuknya kelompok radikal bersenjata yang dapat mengganggu stabilitas keamanan dan politik nasional,” pesan Dudung.

KSAD meminta agar jajaran Kodam berupaya menciptakan iklim yang kondusif melalui komunikasi, dialog dan interaksi yang intensif, serta konstruktif bersama aparat terkait dan segenap komponen masyarakat, dengan membangun naluri dan kepekaan sosial yang tinggi dilandasi semangat Kemanunggalan TNI-Rakyat.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif