News
Jumat, 7 April 2023 - 13:10 WIB

Kronologi Kecelakaan Latihan Terjun Payung TNI AU Hingga Gugurkan Prajurit

Newswire  /  Mariyana Ricky P.D  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang prajurit Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI AU gugur saat latihan terjun payung di Landasan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (3/4/2023), dengan dugaan kronologi terjadi tabrakan di udara. (akun Instagram Cetul_22)

Solopos.com, JAKARTA — Seorang prajurit Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI AU gugur saat latihan terjun payung di Landasan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (3/4/2023), dengan dugaan kronologi terjadi tabrakan di udara.

Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo menyebut tabrakan di udara saat melakukan terjun lenting (bungee jumping) tersebut tidak dapat dihindari, sehingga menimbulkan korban jiwa.

Advertisement

Ia mengaku telah membentuk tim investigasi kasus kecelakaan dua orang prajurit saat latihan terjun payung di  Halim Perdanakusuma, Rabu (5/3/2023).

“Sekarang sedang dibentuk tim investigasi untuk mencari penyebab kenapa terjadinya kecelakaan tersebut,” ujar Fadjar di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis.

Advertisement

“Sekarang sedang dibentuk tim investigasi untuk mencari penyebab kenapa terjadinya kecelakaan tersebut,” ujar Fadjar di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis.

Insiden kecelakaan tersebut terjadi saat anggota Kopasgat lainnya melaksanakan latihan terjun payung di kawasan Halim Perdanakusuma, dan menyebabkan Sertu Agung Dwano Karisma meninggal dunia.

Latihan bersama digelar dalam rangka gladi kotor menjelang upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 TNI AU di Lanud Halim Perdanakusuma.

Advertisement

“Dan jenazah [Sertu Agung] sudah dimakamkan di kampung halamannya di Soreang dengan upacara kemiliteran,” ujar Fadjar.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah menjelaskan bahwa Sertu Agung sempat dibawa ke rumah sakit, namun beberapa jam kemudian meninggal dunia.

Sementara satu anggota Kopasgat lainnya masih dalam proses pemulihan dan sedang dirawat di Rumah Sakit Udara dr. Esnawan Antariksa.

Advertisement

Ia juga meminta kepada masyarakat apabila menemukan video dan foto terkait kecelakaan ini agar tidak disebarluaskan. Hal ini untuk menjaga perasaan keluarga yang ditinggalkan.

“Mohon kita jaga keluarga ya, kalau menemukan foto-foto yang kira-kira kurang pantes dilihat simpan saja,” katanya.

Selain itu, Indan mengaku salut terhadap anggota Kopasgat yang tetap semangat melaksanakan tugas terjun payung dengan baik di tengah kehilangan rekannya.

Advertisement

“Saya kira moril mereka luar biasa. Saya sesama angkatan udara salut sama mereka,” tuturnya.

Akibat kecelakaan ini, sambung Indan, jumlah penerjun diubah dari yang tadinya menggunakan dua pesawat kini menjadi satu pesawat dan jumlahnya tidak lagi sebanyak 77 orang, namun menjadi 18 orang.

 

Sumber: Antara

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif