News
Rabu, 11 Maret 2020 - 23:14 WIB

KRL Jabodetabek Rawan Virus Corona, Ini Penyebabnya

Newswire  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gambar yang beredar memperlihatkan Anies Baswedan memaparkan risiko tinggi penularan virus corona di angkutan publik, khususnya KRL Jabodetabek. (Istimewa).

Solopos.com, JAKARTA -- Beredar informasi bahwa KRL Jabodetabek paling rawan virus corona terutama rute Bogor-Depok-Jakarta. PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) pun buka suara dan membeberkan alasan status rawan corona pada rute tersebut.

VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba mengatakan jumlah pelanggan menjadi patokan dalam menentukan potensi penyebaran. Jumlah pengguna KRL atau Commuter Line pada rute tersebut mencapai 69 persen dari semua jurusan KRL.

Advertisement

"Jumlah pengguna lintas Bogor/Depok menuju Jakarta Kota/Angke/Jatinegara satu tahunnya sebesar 199.443.439 pengguna, per harinya mencapai 546.420 pengguna atau 69 persen dari keseluruhan pengguna KRL," ujar Anne dalam keterangan tertulis yang dirilis Suara.com, Rabu (11/3/2020).

Data Risiko Penyebaran Corona di KRL Tertinggi, Anies Baswedan: Bukan Konsumsi Publik

Advertisement

Data Risiko Penyebaran Corona di KRL Tertinggi, Anies Baswedan: Bukan Konsumsi Publik

Karena ramainya pengguna KRL di rute itu, maka risiko penularan virus disebutnya lebih tinggi dari pada rute lainnya. Kendati demikian, dia menyebut pihaknya tetap mengupayakan pencegahan penyebaran virus corona.

"Kami harus berupaya keras mengerahkan seluruh sumber daya agar commuterline tetap dapat mengantisipasi peredaran virus corona," jelasnya.

Advertisement

Antisipasi

"Dalam kegiatan ini KAI mengerahkan kereta Rail Clinic yang melayani pengobatan gratis dan cek kesehatan bagi penumpang, serta memberikan edukasi mengenai kebersihan dan gaya hidup sehat," pungkasnya.

Pasien Corona Indonesia Meninggal di RSUP Sanglah Bali

Sebelumnya, KRL Jabodetabek dinilai rawan penyebaran virus corona. Commuter rute Bogor-Depok-Jakarta Kota menjadi sarana transportasi umum yang memiliki potensi tertinggi penyebaran virus dari China itu.

Advertisement

Data ini terungkap dalam rapat pimpinan yang diadakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pada Rabu (11/3/2020). Rapat yang dipimpin Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini menghadirkan seluruh pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), BUMD, dan pihak terkait lainnya.

Tertulis dalam paparan yang disampaikan Anies mengenai waspada risiko Covid-19 via transportasi publik, rute KRL-2 itu memiliki potensi resiko tertinggi.

"Risiko Kontaminasi terbesar terjadi di wilayah KRL-2 atau rute Bogor-Depok-Jakarta Kota," tulis paparan dalam presentasi Anies itu.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif