News
Kamis, 24 Januari 2013 - 20:56 WIB

Kritik Jokowi, Muhaimin Diminta Jangan Asal Ngomong

Redaksi Solopos.com  /  Laila Rochmatin  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA—PDIP dibuat berang dengan pernyataan Menakertrans Muhaimin Iskandar terhadap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Ahmad Basarah menyatakan siapa saja boleh mengeritik kepemimpinan Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), tapi sebaiknya kritik itu konstruktif dan sifatnya membangun.

Advertisement

Menurut Basarah, pernyataan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga Menakertrans Muhaimin Iskandar tentang kinerja Jokowi-Ahok yang mengandalkan publisitas, tidaklah tepat.

“Silakan bagi siapa saja yang akan mengkritik kinerja Jokowi-Ahok. Tapi sebaiknya kritikan itu sifatnya membangun, memberikan solusi untuk kebaikan bersama,” kata Ahmad Basarah di Jakarta, Kamis (24/1/2013e3).

Dikatakan, Jokowi dan Ahok melakukan tugasnya mengatasi masalah Jakarta, termasuk banjir tak lain adalah untuk warga Jakarta.

Advertisement

“Meskipun Muhaimin Iskandar seorang menteri, tapi Muhaimin masih di bawah pengawasan dan pengaturan Gubernur Jakarta. Jokowi adalah gubernur Jakarta dan Muhaimin adalah salah satu warga Jakarta. Apa yang dilakukan Jokowi 100 hari ini adalah untuk warga Jakarta. Jadi Muhaimin jangan asal bicara,” kata Basarah.

Anggota Komisi III DPR itu menyarankan kepada Muhaimin untuk fokus dan mengurus tugas sebagai Menakertrans.

“Apa pernah Muhaimin merasakan penderitaan tenaga kerja kita di luar negeri? Apa pernah Muhaimin merasakan TKI kita telantar, dihukum mati, disiksa majikan,” ujar Basarah.

Advertisement

Kemarin di Ruang Fraksi PKB DPR Muhaimin Iskandar menyatakan Jokowi lebih banyak mengedepankan publisitas dibanding kerja. “Terlalu sering masuk televisi,” kata Muhaimin.

Bahkan, Muhaimin menilai kepemimpinan Jokowi-Basuki lebih mengedepankan opini tapi tidak memiliki kerja yang terstruktur.

“Memangnya Jokowi-Ahok bekerja selalu mengajak media massa. Saya rasa tidak. Beda dengan Muhaimin yang selalu mengandalkan pencitraan, ajak media ke mana-mana,” kata Basarah. (Antara/nj)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif