News
Sabtu, 28 Maret 2015 - 09:55 WIB

KRISIS YAMAN : Pemerintah Desak WNI di Yaman Segera Mendaftar untuk Evakuasi

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga membawa tubuh seorang pria yang tewas dalam serangan udara di sebuah pasar di provinsi barat laut Yaman, Saada, Jumat (27/2/2015). Serangan udara ke Yaman dilancarkan koalisi yang dipimpin Arab Saudi untuk menghentikan milisi Bothi bersekutu mendirikan kekuasaannya di seluruh negeri. (JIBI/Solopos/Reuters/Naiyf Rahma)

Krisis Yaman membuat Pemerintah Indonesia meminta WNI yang berada di Yaman segera mendaftar untuk dievakuasi ke Tanah Air.

Solopos.com, JAKARTA – Situasi keamanan di Yaman kian buruk pascaserangan udara yang dilancarkan koalisi yang dipimpin Arab Saudi. Pemerintah Indonesia pun mendorong warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Yaman untuk mendaftarkan diri agar dapat segera dievakuasi kembali ke Tanah Air.

Advertisement

Kementerian Luar Negeri RI dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Sabtu (28/3/2015), menerangkan saat ini jumlah WNI di wilayah Yaman sekitar 4.159 orang dan tersebar di berbagai kawasan.

Di antara para WNI tersebut, sebanyak 2.686 orang adalah mahasiswa dan 1.488 orang buruh migran.

Advertisement

Di antara para WNI tersebut, sebanyak 2.686 orang adalah mahasiswa dan 1.488 orang buruh migran.

Menurut informasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Sanaa, sebagian besar WNI berada di bagian selatan Yaman yang situasinya sedikit lebih kondusif.

Sejak Februari 2015, Pemerintah Indonesia telah melakukan proses evakuasi bagi WNI secara suka rela untuk kembali ke Indonesia.

Advertisement

KBRI di Sana’a saat ini masih beroperasi secara terbatas guna memfasilitasi proses evakuasi dan perlindungan WNI. Pihak KBRI juga telah menyiapkan rencana kontingensi gawat darurat bila situasi memaksa.

Kemlu RI menyampaikan Pemerintah terus memantau dan mengevalusasi perkembangan kondisi di Yaman setiap saat untuk mengambil langkah-langkah yang tepat.

Selanjutnya, Pemerintah Indonesia meminta seluruh WNI yang berada di Yaman untuk selalu waspada serta menghindari tempat-tempat konflik.

Advertisement

Pemerintah juga meminta agar WNI yang berencana melakukan perjalanan ke Yaman agar menunda hingga situasi di negara itu lebih kondusif.

KBRI di Sana’a, Yaman tetap memberikan pelayanan bagi seluruh WNI di negara itu, melalui layanan hotline yang dapat diakses 24 jam dengan nomor +967 738 115 555.

Seperti diberitakan, perang saudara di Yaman semakin sengit. Pertempuran melawan milisi Syiah Houthi yang mengkudeta pemerintahan Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi di Yaman, semakin meluas dengan melibatkan koalisi negara di kawasan teluk di bawah pimpinan Arab Saudi, setelah Presiden Yaman memintanya. (Baca: Lagi, Serangan Koalisi Arab Saudi Gempur Ibu Kota Yaman)

Advertisement

Pertempuran itu menyebar ke sepanjang semenanjung Arab mulai akhir September 2014, ketika Houthi menguasai Sana’a (ibu kota Yaman), memaksa masuk ke wilayah Sunni dan mengusir Hadi dari ibu kota.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif