News
Kamis, 31 Juli 2014 - 22:31 WIB

KRISIS SURIAH : Video ISIS Pajang Kepala Tentara Suriah Makin Marak Tersebar

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi pembunuhan

Solopos.com, RAQQA – Sebuah video kontroversial diunggah di situs Live Leak dan Youtube. Dalam video yang diklaim oleh ISIS itu terlihat sejumlah kepala manusia tertancap dip agar berduri dengan mayar berlumur darah.

Meski telah dicopot dari dua situs itu, video justru masih tersebar melalui forum internet dan blog. Dari sejumlah catatan menyebut video diambil di Raqqa. Mayat-mayat dalam video diklaim sebagai tentara Suriah yang tewas dalam pertempuran dengan ISIS.

Advertisement

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia dalam pernyataanya seperti dikutip dari Reuters, Kamis (31/7/2014) melaporkan pertempuran di Raqqa menelan korban jika hingga 85 orang. Seluruh 85 mayat tergeletak di sekitar lokasi tersebut. Setidaknya 50 tentara dari divisi ke-17 tentara Suriah, termasuk seorang kolonel, tewas. Sebanyak 200 tentara lainnya hilang.

Rekaman tersebut menunjukkan lebih dari 15 kepala orang yang telah dipenggal dipajang di pagar pengaman di dekat sebuah bundaran. Video itu juga mendemonstrasikan klaim bahwa mayat-mayat itu sebagai para tentara Suriah yang tewas. Setidaknya itu yang disampaikan oleh dalam narasi video.

Sebagian besar kepala-kepala itu dipajang di pagar dengan mencantelkan leher mereka, dan beberapa dengan mulut mereka. Sejumlah mayat yang telah dipenggal tergeletak di bawah pagar. Beberapa mayat dibungkus, mungkin di sebelah kepala mereka sendiri.

Advertisement

Pemerintah mengklaim, pasukannya masih berperang melawan para petempur Negara Islam di dan sekitar markas tersebut. Tentara, kata pihak pemerintah, mengatur kembali pasukannya untuk mengusir kaum militan.

Sejak Juni dan penaklukan kota Mosul di Irak, ISIS terus menyebar di seluruh Timur Tengah. Kelompok itu, di bawah kepemimpinan Abu Bakr al-Baghdadi, telah meluncurkan kampanye untuk menaklukkan Irak, Suriah, Mesir, Lebanon, Israel, dan Jordania dan menyatukan wilayah itu menjadi sebuah khalifah, sebuah kerajaan berdasarkan hukum syariah.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif