News
Minggu, 11 November 2012 - 19:54 WIB

Krisis Suriah: Takut Pembalasan, Warga Perbatasan Menyeberang ke Turki

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah warga Ras al-Ain, Suriah, melemparkan barang bawannya melewati perbatasan menuju Kota Ceylanpinar, Turki, yang dibatasi kawat berduri, Sabtu (10/11/2012) waktu setempat. (Reuters)

Sejumlah warga Ras al-Ain, Suriah, melemparkan barang bawannya melewati perbatasan menuju Kota Ceylanpinar, Turki, yang dibatasi kawat berduri, Sabtu (10/11/2012) waktu setempat. (Reuters)

CEYLANPINAR – Para pengungsi di kota perbatasan Ras al-Ain, Suriah, bergegas menyeberang ke Turki karena takut pembalasan dari tentara rezim, setelah kota itu jatuh ke tangan pemberontak, Sabtu (10/11/2012).

Advertisement

Sementara, dua ledakan bom mobil mengguncang sebuah klub perwira militer Suriah di Kota Dera, menewaskan sedikitnya 20 tentara. Menurut organisasi pemantau HAM Suriah, kedua bom meledak hanya dalam selisih waktu beberapa menit.

Di Ras al-Ain, suara tembakan dan bom masih terdengar meskipun kota itu telah jatuh ke tangan pemberontak dalam dua hari terakhir. Menyusul jatuhnya kota ke tangan pemberontak, para warga setempat bergegas melintasi perbatasan menuju Turki demi menghindari pembalasan pasukan Presiden Bashar al-Assad.

Advertisement

Di Ras al-Ain, suara tembakan dan bom masih terdengar meskipun kota itu telah jatuh ke tangan pemberontak dalam dua hari terakhir. Menyusul jatuhnya kota ke tangan pemberontak, para warga setempat bergegas melintasi perbatasan menuju Turki demi menghindari pembalasan pasukan Presiden Bashar al-Assad.

Beberapa dari mereka mengaku takut pertempuran itu belum berakhir. Mereka juga khawatir pesawat dan helikopter tempur Assad akan kembali menggempur kota itu.

Menurut data PBB, sekitar 9.000 pengungsi telah melarikan diri dari pertempuran pada Kamis-Jumat (6-7/11/2012). Angka ini menambah besar jumlah pengungsi Suriah yang sebelumnya telah masuk ke Turki, yakni 120.000 pengungsi.

Advertisement

“Kami akan tinggal di sini sampai pertempuran telah benar-benar berhenti dan semua telah tenang,” kata Gasan Alun, 40. Bersama 23 anggota keluarganya, Alun melarikan diri ke Kota Ceylanpinar, Turki,

“Saya berdoa kepada Tuhan, mereka [pasukan rezim] tidak mengirimkan pesawat,” katanya. “Kami takut pesawat-pesawat itu.”

Hingga Minggu (11/11/2012), bendera pemberontak tampak berkibar di Ras al-Ain, dilihat dari sisi perbatasan Turki. Sementara sejumlah pemberontak terlihat menumpang pikap terbuka sambil menyandang senjata di bahu pada Sabtu pagi.

Advertisement

Hingga Sabtu malam, suara mortir ditembakkan terus terdengar di dekat Ras al-Ain dan suara tembakan semakin intens, ujar seorang saksi mata kepada Reuters di Ceylanpinar, tepat di seberang perbatasan.

Tentara Pembebasan Suriah (FSA) telah mengklaim menguasai Ras al-Ain, namun menurut warga helikopter rezim terus-menerus terbang di atas kota untuk mengidentifikasi posisi pertahanan FSA.

“Pertempuran itu telah berhenti tetapi hanya untuk saat ini,” kata Ahmad, seorang remaja Suriah yang baru menyeberangi perbatasan Turki dari Ras al-Ain melalui lubang di pagar kawat berduri di perbatasan.

Advertisement

“Mereka [tentara Assad] akan kembali. Helikopter Assad telah berputar-putar mengidentifikasi di mana para prajurit FSA berada,” imbuhnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif