News
Senin, 2 September 2013 - 04:30 WIB

KRISIS SURIAH : Selangkah Lagi AS Serbu Suriah

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Amerika Serikat Barack Obama memberikan keterangan pers tentang sikapnya atas situasi Suriah di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, Sabtu (31/8/2013). (JIBI/Solopos/Reuters/Mike Theiler)

Solopos.com, NEW YORK — Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, kian serius dengan sikapnya terhadap Suriah. Obama mulai melakukan langkah pertama, meminta dan sangat berharap Kongres AS mengesahkan keputusan untuk menyerang Suriah.

“Saya akan mencari pengesahan untuk menggunakan kekuatan militer dari representasi rakyat Amerika [Serikat] di Kongres,” kata Obama sebagaimana dikuti BBC, Minggu (1/9/2013).

Advertisement

Obama menilai perbuatan Presiden Bashar Al Assad terhadap rakyat Suriah sebagai perbuatan yang amat keji. AS menuding Assad telah membunuh lebih dari 1.400 rakyat Suriah dengan serangan senjata kimia.

Lewat permintaan kepada Kongres, Obama berharap dapat memastikan dukungan dana untuk berperang di Suriah. Selain itu, langkah ini diharapkan oleh Obama bisa menata ulang keseimbangan antara Gedung Capitol, tempat Kongres berkantor, dengan pihak Kepresidenan.

Obama optimistis akan memenangi voting di Senat AS. Saat ini, Senat dikendalikan oleh kubu Demokrat, namun sejumlah anggota asal Partai Republik juga ada di dalamnya. Senator John McCain pun sudah menyatakan AS harus bereaksi keras terhadap Suriah.

Advertisement

Sementara itu, Juru Bicara DPR AS (House of Representatives) John Boehner dikutip Huffington Post, menyatakan Dewan akan mendebat ihwal Suriah segera setelah Senin (9/9/2013) saat masa sidang dimulai. DPR AS memang sedang reses musim panas.

Obama mengisyaratkan aksi militer ke Suriah tak akan dimulai dalam pekan ini. Meski begitu Obama menandaskan aksi militer ke Suriah sangat diperlukan untuk memberi pelajaran kepada negera tersebut, yang menurutnya tak terelakkan telah terbukti menggunakan senjata kimia. “Kami siap menyerang kapan pun kami mau,” ujar Obama.

Konstitusi AS memang mengatur perkara keputusan perang ditentukan oleh Kongres, bukan Presiden. Namun Obama berargumentasi, serangan militer terbatas seperti yang akan dilancarkan terhadap Suriah tak perlu mendapat pengesahan penuh dari Kongres.

Advertisement

“Penggunaan senjata kimia oleh Suriah membahayakan sekutu kami di sepanjang perbatasan Suriah, termasuk Israel, Yordania, Turki, Lebanon, dan Irak. Ini bisa memicu eskalasi penggunaan senjata kimia, atau peningkatan kelompok teroris yang ingin menyakiti masyarakat,” tutur Obama. (Yahoonews/JIBI/Solopos/Reuters)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif