News
Rabu, 26 September 2012 - 17:05 WIB

Krisis Suriah: FSA Klaim Serangan 2 Bom Damaskus

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - asap mengepul dari lokasi ledfakan bom di damaskus, Rabu (26/9/2012). (latimes.com)

asap mengepul dari lokasi ledfakan bom di damaskus, Rabu (26/9/2012). (latimes.com)

DAMASKUS – Kelompok milisi pemberontak yang tergabung dalam Tentara Pembebasan Suriah (FSA) mengaku bertanggung jawab atas dua pemboman yang salah satunya menargetkan gedung komando militer di Ibu Kota Damaskus, Rabu (26/9/2012).

Advertisement

FSA juga mengklaim ledakan bom tersebut menewaskan puluhan orang. “FSA menyerang gedung Staf Umum di Lapangan Umayyah (bukan Omayyad) Damaskus. Puluhan orang tewas dalam dua ledakan kuat,” bunyi pernyataan kantor informasi dewan militer FSA.

Sementara salah seorang aktivis yang menulis dengan nama akun zaidbenjamin di situs yallasouriya.wordpress.com,  mengutip sumber dari Kementerian Pertahanan Suriah, menyebut ledakan di gedung militer tersebut diakibatkan oleh bom mobil. Disebutkan pula, telah terjadi bentrok senjata di jalan raya sekitar bandara internasional Damaskus pascaledakan bom.

Sebelumnya, Menteri Informasi Omran Zoubi mengakui adanya serangan dua bom, salah satunya diduga di dalam gedung pusat komando militer Damaskus. Zoubi tak menyebutkan jatuhnya korban jiwa dan hanya terjadi kerusakan materi bangunan.

Advertisement

Dua bom tersebut meledak sebelum pukul 07.00 waktu setempat dengan jeda beberapa menit.

Ledakan bom menghancurkan jendela bangunan di dekatnya dan suara ledakannya terdengar hingga beberapa kilometer. Asap hitam tebal menutupi Ibu Kota sementara ambulans dikerahkan menuju lokasi ledakan saat polisi menutup wilayah itu.

Dua ledakan tersebut diikuti tembakan. Menurut saksi mata, pasukan keamanan bentrok dengan sejumlah pria bersenjata di daerah dengan keamanan tinggi itu.

Advertisement

Ibu Kota Suriah telah dilanda serangkaian bom mobil dan bom pinggir jalan dalam beberapa bulan terakhir, menyusul semakin kerasnya pemberontakan terhadap rezim Presiden Bashar al-Assad.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif