News
Minggu, 7 April 2013 - 14:47 WIB

KRISIS SEMENANJUNG KOREA : Situasi Tak Kondusif, AS Tunda Uji Coba Rudal Antarbenua

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (istimewa)

Rudal antarbenua Minuteman III di liang peluncurannya. AS menunda uji coba penembakan rudal ini dengan mempertimbangkan kondisi krisis di Semenanjung Korea terkait ancaman perang dari Korea Utara. (defenceforumindia.com)

WASHINGTON – Pentagon menunda uji peluru kendali balistik antarbenua, yang menurut rencana dilakukan pekan depan, di tengah ketegangan nuklir meningkat dengan Korea Utara, kata pejabat pada Sabtu.
Advertisement

Pejabat departemen pertahanan itu kepada AFP mengemukakan, Menteri Pertahanan Chuck Hagel menjadwal kembali uji Minuteman 3 di Pangkalan Angkatan Udara Vandenberg mungkin bulan depan, karena ada kekhawatiran peluncuran itu ditanggapi sejumlah pihak sebagai niat memperburuk krisis dengan Korut. “Kami ingin menghindari salah persepsi atau manipulasi,” tambah pejabat AS itu.

“Kami akan tetap melakukan uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) kami untuk menjamin senjata nuklir kami selamat, aman dan efektif.” Korut, yang marah akibat sanksi-sanksi PBB dan pelatihan militer gabungan Korea Selatan-AS, mengeluarkan sejumlah ancaman perang nuklir dalam pekan-pekan belakangan ini.

Pengumuman Pentagon itu dikeluarkan setelah laporan-laporan bahwa Korut memindahkan dua rudal jangkauan menengahnya ke peluncur-pelucur mobil dekat pantai timurnya. Rudal-rudal itu adalah Musudan yang diperkirakan memiliki jangkauan tembak 3.000km. Rudal itu dapat menghantam Korsel dan Jepang, dan bahkan mungkin pangkalan-pangkalan militer AS yang terletak di pulau Guam, Pasifik.

Advertisement

Korut tidak memiliki bukti kemampuan rudal balistik antarbenuanya akan dapat menyerang lebih jauh ke sasaran-sasaran AS, dan banyak pakar mengatakan rudal itu tidak mungkin dapat membawa hulu ledak nuklir pada satu rudal yang memiliki jangkauan tembak menengah.

Kendatipun demikian, masyarakat internasional semakin gelisah, dengan ketegangan tindak menunjukkan tanda-tanda mereka, ada satu bahaya riil bahwa situasi bisa menjadi tidak terkendali. Krisis terbaru itu meletus ketika Korut menembakkan satu roket jarak jauh Desember yang secara teori dapat mencapai daratan AS, namun pecahannya jatuh dekat Filipina.

Korut kemudian melakukan uji coba nuklir ketiganya Februari, yang ditentang bahkan oleh sekutu utamanya China.

Advertisement

Dewan Keamanan PBB pada 7 Maret menyetujui sanksi-sanksi baru yang termasuk penelitian yang cermat dan lebih luas atas perjanjian-perjanjian keuangan oleh pemerintah negara miskin itu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif