News
Selasa, 9 April 2013 - 00:15 WIB

KRISIS SEMENANJUNG KOREA : Korut Tarik 53.000 Pekerja dari Kaesong

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Barisan truk dari Korut menuju Kawasan Kompleks Industri Kaesong, Senin (8/4/2013) (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Barisan truk dari Korut menuju Kawasan Kompleks Industri Kaesong, Senin (8/4/2013) (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

SEOUL–Tegangnya situasi di Semenanjung Korea kian terasa dengan rencana Korea Utara menarik warga negaranya yang bekerja di kawasan industri bersama Korea Selatan.

Advertisement

Korut pada Senin (8/4/2013) mengumumkan akan menarik seluruh 53.000 pekerjanya dari kawasan Kaesong serta menghentikan seluruh kegiatan niaga di gugus tersebut dengan alasan ada penghasutan perang.

“Korea Utara akan menarik seluruh pekerjanya dari daerah tersebut,” kata petinggi dari partai penguasa Kim Yang-Gon dalam pernyataan, yang disiarkan Korean Central News Agency.

“Pada waktu yang bersamaan, Pyongyang akan menghentikan sementara seluruh kegiatan di zona tersebut dan mempertimbangkan langkah terbaik untuk membiarkannya tetap ada atau ditutup secara keseluruhan,” ujar Kim menambahkan.

Advertisement

Kim, yang sempat berkeliling mengunjungi kompleks tersebut pada Senin pagi, mengatakan langkah tersebut terpaksa diambil akibat adanya penghasutan perang militer dengan tujuan menjadikan Kaesong sebagai bagian dari konfrontasi di tengah peningkatan ketegangan di Semenanjung Korea.

“Bagaimana situasinya akan berkembang dalam beberapa hari ke depan sepenuhnya bergantung pada sikap otoritas Korea Selatan,” kata dia.

Korut melarang sejumlah manajer dan pekerja dari Korsel melewati perbatasan untuk memasuki kompleks yang berada 10 kilometer di wilayah Korut semenjak Rabu (3/4).

Advertisement

Sejauh ini 13 dari 123 unit usaha Korsel yang berada di kompleks tersebut terpaksa menghentikan sementara produksinya menyusul kelangkaan bahan bakar dan bahan mentah.

Sementara itu, lebih dari 300 warga Korsel yang bekerja di Kaesong saat pelarangan dikeluarkan telah kembali ke wilayah Korut, namun sedikitnya 500 orang masih berada di dalam kompleks.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif