News
Rabu, 4 Juni 2014 - 01:30 WIB

KRISIS POLITIK THAILAND : Salam Tiga Jari Hunger Games Simbol Anti Junta Militer

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga Thailand mengacungkan salam tiga jari yang terinspirasi dari film Hunger Games sebagai simbol perlawanan terhadap junta militer. (JIBI/Solopos/Reuters/Erik de Castro)

Solopos.com, BANGKOK — Sebagai simbol perlawanan terhadap junta militer, pengunjuk rasa di Thailand mengadopsi salam salut tiga jari ala film Hunger Games.

Seperti dilansir laman berita rt.com, Selasa (3/6/2014), hal ini muncul setelah pemerintah junta militer mengerahkan kekuatan penuh untuk menghalau aksi protes di seluruh wilayah Thailand. Dalam film yang dicatut berdasarkan novel dari Suzanne Collins itu, simbol tiga jari digunakan sebagai bentuk perlawanan diam terhadap sebuah kompetisi Hunger Games, kompetisi pertarungan sampai mati di negara fiksi bernama Panam karena dianggap sebagai permainan pemerintah yang otoriter.

Advertisement

Di Thailand, salam tiga jari khas film epos itu, sudah menjadi populer bagi warga yang menolak kudeta militer. Gerakan dengan mengacungkan tiga jari yang terdiri atas jari manis, tengah, dan telunjuk menjadi simbol tidak resmi terhadap rezim militer yang sangat membatasi kebebasan berekspresi.

Salam tiga jari itu dimaknai beragam. Salah satu koran Thailand, Bangkok Post, menulis salam tiga jari itu merupakan lambang dari kebebasan, kesetaraan, dan kekeluargaan.

Pada akhir pekan, ribuan warga membanjiri jalan-jalan Bangkok untuk melakukan protes diam dengan mengacungkan tiga jari kepada aparat militer. Juru bicara militer, Winthai Suwaree, mengatakan simbol tersebut merupakan aksi protes terhadap peraturan-peraturan yang dikeluarkan pemerintah militer.

Advertisement

Junta militer mengambil alih pemerintahan Thailand pada 22 Mei 2014 lalu. Mereka melarang semua bentuk protes melawan kudeta.

Militer juga melarang media masa—khususnya televisi—untuk menayangkan materi protes. Demi menghindari protes, perkumpulan lima orang atau lebih pun dilarang keras.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif