News
Rabu, 13 Februari 2013 - 13:45 WIB

KRISIS PARTAI DEMOKRAT: Pramono Edhie Wibowo Berpeluang Gantikan Anas

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, Kepala Staf TNI AD, yang disebut sebagai salah satu tokoh yang berpeluang dicalonkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. (JIBI/SOLOPOS/dok)

Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, Kepala Staf TNI AD, yang disebut sebagai salah satu tokoh yang berpeluang dicalonkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. (JIBI/SOLOPOS/dok)

JAKARTA — Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Hayono Isman mengakui tidak tertutup kemungkinan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Pramono Edhie menjadi Ketua Umum Partai Demokrat menggantikan Anas Urbaningrum.
Advertisement

“Siapa pun dia, termasuk Pramono Edy dipilih secara demokratis, ya itulah ketum kita,” kata Hayono di Kompleks Parlemen, Rabu (13/2/2013). Tanggapan itu disampaikan Hayono terkait kisruh internal yang melilit partai pemenang Pemilu 20019 tersebut.

Menurutnya, satu hal yang pasti adalah Ketua Umum PD akan dipilih melalui kongres partai. Namun demikian, Hayono tidak mau berspekulasi apakah pengambilalihan kewenangan Anas tersebut ada kaitannya dengan munculnya nama Pramono.

“Yang memilih kongres. Tapi saya ingin tahu dulu apa pertimbangannya menjadi Pramono Edhie menjadi ketua umum PD,” katanya. Dia menambahkan Pramono saat ini masih anggota TNI aktif dan akan pensiun tahun depan. Menurutnya, peluang munculnya Pramono sebagai ketua umum PD kalau pensiunnya dipercepat. Akan tetapi langkah itu, kalau diambil, merupakan keputusan pribadi Pramono yang harus dikonfirmasi terlebih dahulu.

Advertisement

Pada bagian lain Hayono mengakui saat ini PD berada dalam kondisi luar biasa akibat penurunan elektabilias. Untuk itu, diperlukan juga satu tindakan luar biasa guna memulihkan kepercayaan publik sebagaimana yang dilakukan Ketua Majelis Tinggi, susilo Bambang Yudhoyono dengan mengambilalih kepemimpinan partai.

“Mohon dipahami, PD alami krisis kepercayaan. Maka mari dukung keputusan Dewan Pembina melalui Majelis Tinggi untuk mengatasi krisis,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif