News
Selasa, 20 Agustus 2013 - 10:28 WIB

KRISIS MESIR : Mursi Dituding Terlibat dalam Kematian Para Demonstrans di 2012

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sebuah gambar Mohamed Mursi di antara benda-benda sisa milik demonstran. (JIBI/Reuters)

Solopos.com, KAIRO--Presiden Mesir yang terguling Mohamed Moursi, Senin (19/8/2013), dituduh terlibat dalam kematian dan penyiksaan para pengunjuk rasa di luar istana kepresidenan pada akhir 2012.

Menurut sumber pengadilan Mesir, Mursi telah dituduh terlibat kejahatan yang berkaitan dengan pelariannya dari penjara pada 2011, dan dengan tuduhan baru berarti penahanan saat ini akan diperpanjang dengan 15 hari mulai pekan depan.

Advertisement

Pada Desember 2012, ribuan demonstran berkumpul di depan istana kepresidenan di Kairo untuk memprotes keputusan presiden yang memperluas kekuasaan Moursi dan konstitusi Islam yang disusun.

Lima orang tewas dalam bentrokan antara pendukung dan lawan Mursi di Kairo pada 5 Desember ketika demonstrasi berubah menjadi kekerasan.

Pengadilan Mesir memerintahkan penahanan terhadap Mursi bulan lalu untuk ditanyai mengenai dugaan hubungan dengan gerilyawan Palestina dalam penjebolan penjara dan serangan-serangan terhadap polisi.

Advertisement

Tuduhan pertama berkaitan dengan pembobolan penjara pada awal tahun 2011, di mana Mursi dan para narapidana politik lainnya melarikan diri selama pemberontakan terhadap mantan Presiden Hosni Mubarak.

Pengadilan Mesir mengatakan pada 23 Juni bahwa gerakan Islam Palestina Hamas dan Hizbullah Libanon telah terlibat dalam penjebolan penjara di Penjara Wadi Natrun, baratdaya ibu kota.

Pada saat itu, Mursi mengatakan ia telah melarikan diri bersama dengan 33 anggota penting lain dari Gerakan Ikhwanul Muslimin setelah warga membuka pintu penjara untuk mereka.

Advertisement

Sumber-sumber keamanan mengatakan ribuan tahanan menyergap penjaga mereka di Wadi Natrun sebelum melarikan diri.

Tokoh terkemuka Ikhwanul lainnya akan diadili pada 25 Agustus atas tuduhan menghasut penembakan pengunjuk rasa di luar markas mereka pada 30 Juni, demikian AFP melaporkan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif